Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gara-gara Kasus Wisatawan Ukraina Merasa Ditipu, PHRI: yang Disalahkan Hotel Melulu...

Seiring berjalanya waktu, ada saja keluhan terkait dengan pelayanan isolasi mandiri di hotel yang kurang, dan dirasa tidak memuaskan.

Seperti halnya, kasus yang dialami oleh wisatawan asal Ukraina yang akan berlibur di Bali mendapatkan hasil tes PCR positif di hari akhir karantina.

Namun, wisatawan tersebut dan anaknya tidak diizinkan melakukan tes PCR di tempat lain. Ia pun merasa dirugikan karena mesti menambah biaya isolasi.

PPLN tak boleh tunjuk lab sendiri untuk PCR

Terkait hal tersebut, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, aturan yang berlaku memang tidak boleh wisatawan menunjuk sendiri laboratorium untuk melakukan PCR.

PCR harus berdasarkan laboratorium yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan.

“Tamu dari Ukraina ingin melakukan PCR Test di laboratorium yang dia tunjuk, mungkin kenalannya ada. Tapi di aturan karantina tidak boleh seperti itu, lab harus yang ditunjuk Kemenkes dan biayanya menjadi tanggun jawab pihak bersangkutan, dan hasilnya perlu waktu,” kata Hariyadi dalam Weekly Press Briefing bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Senin (31/1/2022).

Peraturan kerap gonta-ganti, akibatnya bisa salah komunikasi

Hariyadi melanjutkan, yang menjadi catatan adalah bagaimana regulasi yang berlaku bisa dipahami oleh PPLN (Pelaku Perjalanan Luar Negeri).

Ke depannya, agar hal ini tidak terjadi lagi, ia berharap adanya informasi mengenai apa saja yang perlu dipersiapkan oleh PPLN setibanya di Indonesia.

“Ini yang menjadi catatan kita, karena regulasi ini juga kadang-kadang gonta-ganti, memang perlu penjelasan yang harus disampaikan ke semua PPLN mengenai apa saja yang perlu dia persiapkan, agar tidak terjadi salah komunikasi,” kata dia.


Ulah oknum, PHRI dituduh mafia karantina

Hariyadi menambahkan, proses yang dijalani oleh PPLN tentunya juga tidak menutup kemungkinan adanya oknum yang tidak bertanggung jawab memiliki itikad tidak baik dan mencoreng Indonesia.

Dia bilang, yang terkena dampak paling berat adalah PHRI, setelah muncul tuduhan sebagai mafia karantina.

“Dalam hal ini, PHRI juga tercoreng, karena apa-apa yang disalahkan hotel melulu. Kemarin ada yang komplain karena biaya hotel menjadi mahal, padahal kan karantinanya 10 hari ya jadi biayanya bengkak. Kalau dari sisi harga kamar sama saja,” jelas dia.

Ia juga mengeluhkan ada turis asal Australia yang nekat berjalan-jalan dengan ojek online padahal kondisinya positif Covid-19. Hal ini juga sebenarnya PHRI juga sudah menindak tegas hotel tersebut, lantaran mengizinkan wisatawan tersebut berkeliaran.

“Ini akhirnya yang kena getahnya hotel melulu, karena dianggap hotel yang punya tendensi kurang baik, makanya ada tuduhan mafia karantina dan segala macam. Posisi PHRI sangat terbuka, kalau ada kesalahan dari pihak kami, kami akan tindak tegas,” jelasnya.

Menpar geram ulah oknum

Sandiaga Uno sebelumnya sempat menduga adanya oknum yang mengambil keuntungan di balik aturan karantina terhadap pelaku perjalanan luar negeri.

Sandiaga menyampaikan pesan Presiden Jokowi, untuk menjaga reputasi Indonesia, sebagai negara yang menerapkan pengendalian pandemic sebagai best practise di dunia.

“Untuk meningkatkan kerja sama sosialisasi dan eduksi jangan sampai ada permainan yang mencoreng niat baik kita dalam pengendalian pandemi dan jangan sampai ada kebocoran dari karantina ini,” kata Sandiaga menyampaikan pesan Jokowi dalam Rapat Terbatas (Ratas) beberapa waktu lalu.

Sandiaga mengatakan, karena Omicron merupakan sumbangan oleh PPLN, pihaknya akan bertindak tegas, namun tetap merangkul. Di sisi lain, PHRI dan insustri memainkan peran penting, maka itu perlu menjaga sinergi kedepannya.

“Mengenai PPLN, kedepannya harus kita perbaikai alur ini agar lebih baik dan sama – sama kita bergandengan dan jangan saling menyalahkan tapi tentunya, kita harus meningkatkan kerja sama kita,” tegas Sandiaga.

https://money.kompas.com/read/2022/01/31/202205426/gara-gara-kasus-wisatawan-ukraina-merasa-ditipu-phri-yang-disalahkan-hotel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke