Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inflasi Januari 0,56 Persen, Ditopang Kenaikan Harga Ayam Ras hingga Beras

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi bulan Januari 2022 sebesar 0,56 persen (month to month/mtm). Dengan demikian, tingkat inflasi secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 2,18 persen.

Kepala BPS, Margo Yuwono mengungkapkan, kenaikan inflasi ditandai dengan adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,66 pada Desember 2021 menjadi 108,26 pada Januari 2022.

Hal ini turut dipengaruhi oleh harga komoditas yang rata-rata mengalami kenaikan di berbagai kota.

"Dari 90 kota IHK yang disurvei BPS, inflasi bulan Januari 2022 sebesar 0,56 persen, sementara inflasi tahunan (yoy) 2,18 persen. Inflasi Januari 2022 secara tahunan yang sebesar 2,18 persen merupakan yang tertinggi sejak Mei 2020," kata Margo dalam konferensi pers, Rabu (2/1/2022).

Dari 90 kota yang disurvei BPS, tercatat ada 85 kota yang mengalami inflasi, sementara 5 lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi Sibolga sebesar 1,53 persen, sedangkan yang terendah terjadi di Manokwari sebesar 0,02 persen.

Komoditas penyebab inflasi di Sibolga adalah adanya kenaikan harga ayam ras yang memberi andil terhadap inflasi sebesar 0,16 persen, ikan serai dengan andil 0,16 persen, dan ikan tongkol atau ambu-ambu dengan andil 0,14 persen.

lalu, deflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu, yakni -0,66 persen dan deflasi terendah di Jayapura sebesar -0,04 persen.

"Penyebab deflasi tinggi di Kotamobagu adalah adanya penurunan harga komoditas ikan cikalang yang diawetkan (dengan andil) -0,30 persen, harga cabai rawit memberi andil -0,28 persen, dan ikan cakalang andilnya -0,18 persen," ujar dia.

Inflasi Dikerek Daging Ayam Ras Hingga Beras

Margo menjelaskan, berdasarkan kelompok pengeluaran, komponen yang memiliki andil besar terhadap inflasi adalah makanan, minuman, dan tembakau. Inflasi pada kelompok ini mencapai 1,17 persen sehingga memberi andil sebesar 0,30 persen.

Komoditas yang memberi andil terbesar adalah daging ayam ras dengan andil 0,07 persen, ikan segar 0,06 persen, dan beras 0,03 persen.

"Jadi untuk bahan makanan minuman dan tembakau ada tiga komoditas memberikan andil cukup besar," ucap Margo.

Kelompok kedua yang menyumbang inflasi adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil 0,10 persen. Komoditas penyumbangnya adalah kenaikan harga LPG non subsidi.

Kemudian diikuti oleh kelompok pengeluaran perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga dengan andil 0,05 persen. Disumbang oleh kenaikan harga deterjen cair dan upah asisten rumah tangga.

"Ada kelompok pengeluaran yang deflasi, yaitu informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, karena adanya penurunan biaya administrasi transfer uang yang memberi andil kepada deflasi 0,01 persen," ucap dia.

Sementara menurut komponen, menyumbang inflasi terbesar adalah inflasi inti sebesar 0,42 persen yang memberi andil 0,27 persen, dengan komoditas ikan segar, mobil, tarif kontrak rumah, dan tarif sewa rumah.

Adapun komponen harga bergejolak mengalami inflasi 0,38 persen dengan andil 0,22 persen, yang disumbang oleh ayam ras, telur ayam ras, tomat, dan beras. Lalu, harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi 0,07 persen dengan andil 0,07 persen.

"Inflasi Inti sebesar 0,42 persen (mtm) ini tertinggi sejak Agustus 2019 yang saat itu inflasinya 0,43 persen. Secara tahunan (yoy) inflasi inti 1,84 persen tertinggi juga sejak September 2020, di mana saat itu inflasi 1,86 persen," tandas Margo.

https://money.kompas.com/read/2022/02/02/121000026/inflasi-januari-0-56-persen-ditopang-kenaikan-harga-ayam-ras-hingga-beras

Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke