JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk mencatatkan kinerja positif pada 2021. Hal ini tecermin dari pembiayaan BSI yang mengalami pertumbuhan pesat pada tahun lalu.
Direktur Ritel BSI Koko Alun Akbar mengatakan, total pembiayaan perusahaan pada tahun 2021 sebesar Rp 171,29 triliun. Capaian ini meningkat 9,32 persen secara tahunan (year on year/yoy).
"Di tengah kondisi pandemi Covid-19, alhamdulillah pembiayaan BSI mampu tumbuh sehat dan sustain," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (2/2/2022).
Pertumbuhan itu utamanya ditopang oleh pembiayaan pada segmen konsumer, yang melesat 19,99 persen secara yoy dari Rp 68,61 triliun menjadi Rp 82,33 triliun.
"Disusul pembiayaan gadai emas yang tumbuh 12,92 persen, mikro tumbuh 12,77 persen, dan komersial tumbuh 6,86 persen," ujar Alun.
Pertumbuhan pembiayaan itu diikuti dengan perbaikan kualitas pembiayaan, dengan rasio non perfoming finance (NPF) nett yang menurun menjadi 0,87 persen.
Adapun pada tahun ini, bank dengan kode emiten BRIS itu menargetkan pembiayaan masih mampu tumbuh pesat pada kisaran 7 persen hingga 7,5 persen.
Bermodal likuiditas yang melimpah, BSI optimistis target tersebut dapat tercapai. Tercatat financing to deposit ratio BSI sampai dengan Desember 2021 berada pada posisi 74 persen.
"Memang saat ini BSI bersyukur memiliki likuiditas yang cukup baik," kata Direktur Keuangan dan Strategi BSI, Ade Cahyo Nugroho.
Bank syariah terbesar itu melihat berbagai sektor usaha berpotensi menjadi motor penggerak pembiayaan, mulai dari sektor energi, kesehatan, hingga sosial.
https://money.kompas.com/read/2022/02/02/140200026/ditopang-segmen-konsumer-pembiayaan-bsi-capai-rp-17129-triliun-pada-2021