Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan, NTP ini naik 0,30 persen dibanding posisi pada bulan Desember 2021. Kenaikan disebabkan karena indeks harga yang diterima petani mencapai 119,18, sementara indeks harga yang dibayar petani mencapai 109,67.
"Pada Januari 2022 ini, NTP Indonesia sebesar 108,67 persen. Indeks harga yg diterima petani sebesar 119,18, sementara yg dibayar 109,67 sehingga rasio 108,67. Dibanding Desember 2021, naik 0,30 persen," kata Margo Yuwono dalam konferensi pers, Rabu (2/2/2022).
Margo menuturkan, indeks harga yang diterima petani meningkat 0,81 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani hanya meningkat 0,50 persen.
Adapun komoditas penyumbang indeks harga yang diterima petani adalah gabah, kelapa sawit, ayam ras pedaging, dan kopi.
"Sementara indeks harga yang dibayar petani meningkat disebabkan oleh kenaikan harga yang disumbang daging ayam ras, beras, minyak goreng, dan rokok kretek filter," ucap Margo.
Dilihat dari subsektornya, subsektor yang mengalami penurunan hanya tanaman pangan. Sepanjang Januari 2022 ini, subsektor tanaman pangan menurun -2,95 persen dari 102,70 pada Desember 2021 menjadi 99,67 persen pada Januari 2022.
Sektor lain yang tercatat memerah adalah pembudidaya ikan dalam subsektor perikanan. Angkanya menurun 0,60 persen dari 104,47 menjadi 103,64. Namun secara keseluruhan subsektor perikanan masih tumbuh dari 105,90 menjadi 105,91.
"(Peningkatan) yang paling tinggi adalah sub sektor tanaman pangan. Penyebabnya karena indeks yang diterima mencapai 1,48 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani hanya meningkat 0,51 persen," tandas Margo.
Dengan demikian pada Januari 2022, terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,45 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada seluruh kelompok pengeluaran.
Di sisi lain, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Januari 2022 sebesar 108,65 atau naik 0,12 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
https://money.kompas.com/read/2022/02/02/181100626/awal-2022-nilai-tukar-petani-indonesia-naik