Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Setop Gaji yang Cuma Numpang Lewat dengan 3 Tips Ini

KOMPAS.com - Seperti yang sudah kita semua ketahui, menabung, berinvestasi ataupun mempersiapkan dana darurat dan asuransi tentunya merupakan hal yang penting.

Namun apa jadinya jika uang yang belum sempat kita sisihkan untuk kebutuhan-kebutuhan penting tersebut ludes untuk membayar tagihan rutin serta membeli barang-barang yang kita inginkan saja.

Inilah yang disebut dengan paycheck to paycheck cycle, atau siklus gaji yang hanya numpang lewat untuk membayar kebutuhan sehari-hari saja tanpa dapat disisihkan untuk ditabung maupun di investasikan.

Siklus paycheck to paycheck ini tentunya memberikan dampak yang tidak baik bagi keamanan finansial di masa depan. Contohnya dapat menimbulkan kesulitan dan krisis finansial saat kejadian tidak terduga datang karena tidak memiliki dana darurat ataupun proteksi.

Kemudian harus bekerja hingga tua untuk memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri. Maupun hal-hal yang di idamkan hanya akan menjadi mimpi belaka karena tidak pernah menabung untuk mendapatkannya.

Dilansir dari Lifepal.co.id, salah satu platform marketplace asuransi di Indonesia, berikut 3 tips guna menghindari siklus gajian yang cuma numpang lewat.

1. Evaluasi catatan pengeluaran

Buatlah catatan pengeluaran dan perhatikan atau evaluasi kemana larinya pengeluaran anda. Apakah sebagian besar uang tersebut lari ke kebutuhan pokok, atau bahkan celakanya sebagian besar lari ke hal yang bersifat keinginan saja yang sebenarnya belum diperlukan.

Jika ternyata anda lebih mengedepankan keinginan daripada kebutuhan anda harus waspada dan mulailah perbaiki cashflow anda sedini mungkin.

Karena jika sampai tidak ada surplus di catatan keuangan anda dikarenakan uang lari ke hal yang belum terlalu diperlukan, maka anda tidak akan memiliki aset untuk ditabung, berinvestasi maupun proteksi guna mempersiapkan masa depan anda. Jangan sampai terbalik! “Besar pasak daripada tiang”.

2. Tambah pemasukan jika memang kurang

Jika setelah mengevaluasi pengeluaran ternyata anda menemukan bahwa pemasukan memang kurang karena pengeluaran dan kebutuhan pokok atau wajib terlalu besar. Maka tambahlah pemasukan anda.

Menambah pemasukan memang tidak semudah membalik telapak tangan, namun ada beberapa opsi yang dapat dilakukan seperti menambah pemasukan dengan mulai berbisnis, kemudian kerja sampingan, maupun meng-upgrade karir demi pekerjaan yang lebih baik.

Anda bisa memulai bisnis kecil-kecilan secara mandiri, ataupun memanfaatkan situs maupun aplikasi pencarian kerja paruh waktu yang sekarang sudah tersedia di internet.

Selain itu anda juga bisa upgrade karir anda dengan mengikuti pelatihan dan sertifikasi tentunya untuk menambah skill anda. Jika memang sangat diperlukan anda juga dapat mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan di tempat yang menawarkan income lebih tinggi

3. Hindari berhutang untuk hal yang bersifat keinginan dan sisihkan untuk persiapan masa depan

Berhutang tidak selamanya buruk. Tapi berhutang untuk hal-hal yang hanya bersifat keinginan saja sebaiknya dihindari. Buat prioritas hemat finansial anda, jangan sampai tertukar mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang yang merupakan keinginan.

Mengurangi pengeluaran juga memerlukan kebijakan. Jangan sembarangan mengurangi pengeluaran, kurangi yang bersifat keinginan saja.

Setelah menghindari berhutang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak begitu anda butuhkan, jangan lupa sisihkan pemasukan anda untuk proteksi, setelah kebutuhan proteksi terpenuhi baru lah mulai berinvestasi.

Hal ini dilakukan agar aset yang sudah susah payah anda kumpulkan dengan berinvestasi tidak habis begitu saja saat ada kebutuhan darurat yang biasanya memerlukan dana yang tidak sedikit. Proteksi diri anda, keluarga anda, serta kestabilan finansial anda dengan asuransi.

https://money.kompas.com/read/2022/02/05/080806526/setop-gaji-yang-cuma-numpang-lewat-dengan-3-tips-ini

Terkini Lainnya

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke