Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Ira Noviarti mengatakan, penurunan laba bersih perseroan diakibatkan oleh perlambatan pertumbuhan penjualan domestik sebesar 8 persen pada tahun 2021.
"Lonjakan harga bahan baku, penurunan daya beli konsumen akan produk kami, dan waktu transisi untuk kembali ke daya beli sebelum pandemi hanyalah sebagian dari berbagai tantangan yang muncul di tahun 2021,” kata Ira dalam siaran pers, Kamis (10/2/2022).
Ira mengatakan, penurunan daya beli terjadi akibat gelombang kasus Covid-19 pasca libur tahun baru dan Idul Fitri, serta munculnya varian Delta mengakibatkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia di beberapa bulan di tahun 2021.
“Selain itu, berbagai harga komoditas yang menjadi bahan baku, beberapa diantaranya crude-oil, palm-oil juga mengalami lonjakan harga yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2020,” ujar Ira.
Penjualan bersih perseroan juga turun 7,9 persen dari sebelumnya Rp 42,9 triliun menjadi Rp 39,5 triliun.
Adapun kategori Foods & Refreshment mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 1,4 persen di tahun 2021.
“Perseroan akan terus menggenjot berbagai produk yang memiliki peluang besar, seperti Foods and Refreshment,” kata Ira.
Ira mengatakan, penjualan pada kategori Foods and Refreshment mengalami peningkatan karena, kesadaran konsumen akan kesehatan secara menyeluruh. Untuk mendorong kinerja, perseroan juga meluncurkan beberapa inovasi, strategi, serta memperkuat core bisnis.
“Dua tahun melewati pandemi bagi Perseroan merupakan masa reset dan menyiapkan landasan yang kuat untuk pertumbuhan dan kemenangan jangka panjang,” tambah dia.
Prediksi 2022
Ira mengatakan di tahun 2022, perseroan juga akan memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand besar dan produk utama melalui inovasi yang terdepan untuk menstimulasi konsumsi konsumen.
Perseroan jug aakan memperluas dan memperkaya portfolio ke value dan premium segment, memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-Commerce), memimpin di Digital & Data Driven capabilities, dan tetap menjadi yang terdepan dalam mewujudkan bisnis yang berkelanjutan.
“Memasuki tahun 2022, Perseroan optimis strategi prioritas yang perusahaan terapkan saat ini, Perseroan sudah berada di jalur yang tepat untuk kembali menuju pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan,” tutup Ira.
https://money.kompas.com/read/2022/02/11/080000926/unvr-catatkan-laba-bersih-2021-rp-5-7-triliun-turun-18-9-persen