Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Membandingkan Harga Pertamax Pertamina Vs SPBU Asing

KOMPAS.com - Pertamina saat ini tengah mengkaji untuk menaikkan harga BBM RON 92 Pertamax (harga Pertamax). Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading Irto Ginting menyatakan, sudah 2 tahun Pertamina tidak menyesuaikan harga Pertamax.

Apalagi, saat ini harga minyak terus melambung tinggi. Pertamina sendiri berpotensi merugi apabila tidak melakukan penyesuaian harga.

"Intinya kan memang masih kita kaji untuk penyesuaian. Harga minyak yang sudah sangat tinggi, sementara penyesuaian harga Pertamax terakhir dilakukan Februari 2020," ujar Irto dikutip dari Kompas TV.

Pertamina saat ini menjual Pertamax dengan harga Rp 9.000 per liter. Namun belum ada informasi berapa harga Pertamax setelah disesuaikan dan kapan hal itu dilakukan.

"Itu yang masih kami hitung," ujar Irto.

Harga bensin kompetitor Pertamina

Sementara itu, kompetitor Pertamina yaitu Shell Indonesia sudah menaikkan harga BBM RON 92 nyaris Rp 1.000 per liter sejak 1 Februari 2022. Harga BBM di Shell Indonesia untuk harga Shell Super (RON 92) dijual Rp 12.900 per liter.

Naik Rp 950 per liter dari harga pada 1 Januari 2022 sebesar Rp 12.040 per liter. Untuk bensin dengan oktan lebih tinggi yakni Shell V-Power (RON 95), harga teranyarnya adalah sebesar Rp 13.550 per liter, naik dari sebelumnya Rp 12.560 per liter.

Perusahaan multinasional asal Belanda ini juga menjual bensin dengan oktan paling tinggi Shell V-Power Nitro+ (RON 98) yang kini dijual seharga Rp 13.750 per liter, naik dari Januari lalu yang masih berada di harga Rp 12.790.

Berikut ini harga bensin dan solar yang dijual Pertamina di Jakarta per Februari 2022 untuk Pertamina, Shell, AKR, BP, dan Vivo dikutip dari Kontan:

  • Harga BBM Pertamina Pertalite: Rp 7.650
  • Harga BBM Pertamax: Rp 9.000
  • Harga BBM Pertamax Turbo: Rp 12.000
  • Harga BBM Dexlite: Rp 9.500
  • Harga BBM Pertamina Dex: Rp 11.550
  • Harga BBM Shell Super: Rp 12.990
  • Harga BBM V-Power: Rp 13.550
  • Harga BBM V-Power Nitro+: Rp 13.750
  • Harga BBM V-Power Diesel: Rp 13.270
  • Harga BBM Vivo Revvo 90: Rp 8.900
  • Harga BBM Revvo 92: Rp 11.900
  • Harga BBM Revvo 95: Rp 12.500
  • Harga BBM BP-AKR BP 90: Rp 12.500
  • Harga BBM BP 92: Rp 12.990
  • Harga BBM BP 95: Rp 13.550
  • Harga BBM BP Diesel: Rp 12.990

Respon Ahok

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan Pertamina masih bisa mengantongi keuntungan lebih dari 1 miliar dollar AS pada tahun ini.

"Harapan kami, Pertamina kalau enggak boleh naikin harga tahun ini, masih bisa lah mencapai keuntungan di atas 1 miliar dollar AS," ujarnya dalam acara DBSI Spring Festival.

Menurut Ahok, optimisme itu didukung dengan upaya Pertamina yang telah melakukan optimasi biaya operasional selama dua tahun terakhir.

Ahok menyebut Pertamina menghemat biaya operasional hingga 800 juta dollar AS pada 2020. Sementara pada 2021, Pertamina menghemat hingga 2,3 milliar dollar AS.

Ahok mengatakan meski harga minyak mentah dunia terus naik, Pertamina belum menaikkan harga BBM selama dua tahun terakhir. Hal itu kata dia, membuat Pertamina rugi menjual BBM.

Namun hal itu ditutupi dengan upaya efisiensi operasional perseroan dan penggantian sebagian selisih harga oleh pemerintah.

"Kami tahun lalu itu tekor, jual rugi karena enggak naikkan (harga BBM), tapi kami lakukan cost optimization. Itu jadi satu hal blessing karena kami bisa lakukan penghematan, optimasi biaya," kata Ahok.

Bahkan kata Ahok, Pertamina bisa meraup keuntungan 5 milliar dollar AS jika pemerintah bisa mengubah skema pemberian subsidi BBM maupun elpiji, dari yang semula terbuka berbasis komoditas menjadi subsidi langsung kepada orang yang berhak menerima.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, bila harga BBM bisa dilepas sesuai harga pasar mengikuti pergerakan harga minyak mentah dunia dan pemberian subsidi menjadi tepat sasaran langsung ke orang yang berhak, maka akan sangat mempengaruhi kinerja penjualan dan keuntungan Pertamina.

"Mungkin untungnya bisa 4-5 miliar dollar AS buat Pertamina itu harusnya bisa. Harapan saya pemerintah mulai membuat subsidi ke orang langsung, bukan dibarangnya, itu harapan saya," kata Ahok.

Harga minyak mentah dunia memang terus meningkat. Pada perdagangan terbaru, harga minyak mentah berjangka Brent mencapai 91,55 dollar AS per barel, sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS mencapai 89,66 dollar AS per barrel.

Nilai minyak dunia tersebut sudah jauh lebih tinggi dibandingkan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 yang sebesar 63 dollar AS per barrel.

Kenaikan diklaim wajar

Dilansir dari Antara, pembalap nasional Tomi Hadi menilai wajar jika Pertamina menaikkan harga BBM jenis Pertamax karena BBM RON 92 tersebut hingga saat ini masih bertahan dengan harga sekitar dua tahun lalu.

"Sudah lama sekali Pertamax tidak naik. Jadi wajar kalau nanti Pertamina akan menyesuaikan harganya. Yang pasti, kalau pun disesuaikan, saya tidak akan pindah ke BBM lain," ujar Tomi.

Pembalap andalan Gazpoll Racing Team itu menyatakan disandingkan dengan BBM beroktan lebih rendah, meski BBM RON 92 tersebut dijual lebih tinggi, tetapi sangat andal dalam merawat mesin.

"Jadi harga memang sebanding dengan kualitas. Kalau BBM RON rendah, bisa jadi berpengaruh kurang baik ke mesin. Biaya maintanance juga jadi lebih mahal. Makanya kalau dihitung-hitung, dengan keunggulannya itu Pertamax sebenarnya memang cukup murah," kata dia.

Tomi merasakan keunggulan BBM RON tinggi tersebut, tidak hanya terhadap performa mesin, tetapi juga karena memiliki emisi rendah yang ramah lingkungan.

"Dari segi kualitas memang bagus. Juga ramah lingkungan untuk masa depan kita yang lebih hijau," tambahnya dalam keterangannya.

Menurut Tomi, yang pada November lalu mencetak sejarah sebagai pembalap pertama yang mencoba Sirkuit Mandalika, dirinya sudah lama memakai Pertamax, selain untuk mobil balapnya juga untuk mobil klasiknya.

"Dan terbukti, bisa merawat mobil klasik saya yang punya mesin kuat. Biaya maintanance jadi tidak mahal. Dari kualitas oktan juga bagus, pembakaran jadi bagus, mesin lebih awet, dan tarikan jadi ringan. Selain itu, BBM ini juga ada di mana-mana," ujarnya.

(Penulis: Yohana Artha Uly, Dina Karina, Risbiani Fardaniah | Editor: Yoga Sukmana, Subagyo, Desy Afrianti)

https://money.kompas.com/read/2022/02/11/173158326/membandingkan-harga-pertamax-pertamina-vs-spbu-asing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke