Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Saja yang Mempengaruhi Skor Rating Toko Online di Shopee dan Tokopedia?

Perlu diketahui terlebih dahulu, rating performa toko adalah standar penilaian toko berdasarkan kualitas pelayanan kepada pembeli.

Singkatnya, di toko online ketika rating performa toko bagus, peluang mendapat kepercayaan pelanggan akan semakin tinggi, sehingga pelanggan yang ingin berbelanja di toko online kita juga semakin banyak.

Lalu apa saja sebenarnya yang menjadi aspek yang digunakan untuk mengukur rating performa toko online di Shopee dan Tokopedia?

Shopee

Mengutip dari situs resminya, Minggu (13/2/2022), berikut adalah aspek yang digunakan untuk mengukur rating performa toko.

1. Pesanan Terselesaikan: Mengukur seberapa baik Penjual dapat menyelesaikan semua pesanan (diukur berdasarkan total pengajuan pengembalian oleh Pembeli dan pembatalan yang dilakukan oleh Penjual).

2. Pengiriman: Mengukur seberapa cepat Penjual mengemas dan mengirimkan pesanan sesuai masa “Dikirim Dalam”.

3. Kepuasan Pembeli: Mengukur seberapa puas Pembeli berbelanja di toko tersebut (diukur berdasarkan ulasan dan persentase chat Penjual).

4. Produk Yang Dilarang: Mengukur seberapa baik Penjual mengikuti kebijakan pengunggahan produk di Shopee

Di Shopee ada 2 tanda yang menunjukkan performa toko, yaitu:

Tokopedia

Di Tokopedia, ada 3 komponen penilaian yang mempengaruhi skor performa yaitu level toko, parameter toko, dan poin penalti dari pelanggaran toko.

1. Level toko

Level toko adalah penilaian terhadap skala bisnis tokomu berdasarkan jumlah pendapatan dan produk terjual selama 90 hari terakhir.

Level toko hadir di skema baru Skor Performa Toko untuk memberikan penilaian yang lebih adil berdasarkan skala bisnis masing-masing. Level toko diperbaharui setiap hari Senin pertama setiap bulannya berdasarkan data 90 hari terakhir.

Level toko dibagi menjadi 4 level, yaitu:

  • Level 1: Pendapatan kurang dari Rp350.000 atau hingga 2 produk yang terjual
  • Level 2: Pendapatan mulai dari Rp350.000 dan 3 produk terjual
  • Level 3: Pendapatan mulai dari Rp10 juta dan 50 produk terjual
  • Level 4: Pendapatan mulai dari Rp300 juta dan 1.500 produk terjual

2. Parameter Performa Toko

Skor Performa Toko dihitung berdasarkan 7 parameter yang memiliki nilai berbeda-beda tergantung pelayanan toko kepada pembeli.

Berikut 7 parameter Skor Performa Toko:

  • Kecepatan mengirim pesanan
  • Jumlah pembeli
  • Membuka halaman Tokopedia Seller dalam 90 hari terakhir
  • Tingkat kesuksesan pesanan
  • Kecepatan membalas chat dan diskusi
  • Tingkat membalas chat dan diskusi
  • Ulasan produk dengan bintang 4+

Jika dalam parameter ada yang berwarna hijau artinya performa sudah di atas rata-rata dan harus kamu pertahankan. Namun, jika berwarna merah, artinya performamu masih di bawah standar.

3. Poin Penalti dari pelanggaran toko

Jika tokomu melakukan pelanggaran, poin penalti akan mengurangi Skor Performa tokomu. Terdapat 4 penalti yang akan dikenakan dan masing-masing memiliki nilai -1, yakni

  • Mengabaikan pesanan
  • Mengabaikan pengiriman
  • Membatalkan pengiriman
  • Bersalah di Pusat Resolusi

Masing-masing penalti mempunyai status sesuai periode pelanggaran sebagai berikut:

a. Poin belum dipotong
Penalti belum aktif dan poin pelanggaran akan dikenakan mulai tanggal yang tertera pada status penalti.

b. Sedang berlangsung
Penalti saat ini sedang aktif dan poin pelanggaran akan dikenakan pada tokomu. Masa aktif penalti berlangsung selama 4 minggu dari tanggal efektif.

c. Penalti selesai
Penalti sudah tidak aktif dan tidak akan dikenakan poin pelanggaran.

https://money.kompas.com/read/2022/02/13/121400526/apa-saja-yang-mempengaruhi-skor-rating-toko-online-di-shopee-dan-tokopedia-

Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke