Dunia Banyak PR, Presiden Jokowi Berharap Banyak dari Forum G20

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku berharap banyak dari pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral (Finance Ministers and Central Bank Governors/FMCBG) 20 negara itu.

Dia yakin forum G20 bisa merumuskan langkah-langkah kebijakan fiskal dan moneter untuk menyelesaikan permasalahan bersama.

"Saya menaruh harapan besar pada menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20. Saya harap pertemuan ini akan menghasilkan langkah-langkah sinergis yang konkret, yang segera bisa dilaksanakan dan tampak hasilnya," kata Jokowi dalam pembukaan 1st FMCBG Meetings di Jakarta, Kamis (17/2/2022).

PR inflasi hingga kelangkaan pangan

Jokowi meminta negara-negara G20 harus bekerjasama mengendalikan inflasi yang cenderung meningkat.

Kenaikan inflasi ini memang menjangkiti berbagai negara, baik di AS, Inggris, maupun negara berkembang seperti Argentina hingga Meksiko.

Dia juga meminta negara G20 mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga pangan, mengatasi kelangkaan kontainer rantai logistik lainnya, dan mencegah terjadinya kelaparan.

"Kita harus fokus untuk bersinergi, untuk berkolaborasi menyelamatkan dan membangkitkan dunia tempat kita hidup untuk segera bangkit kembali, pulih kembali. Ketidakpastian global harus kita hadapi dengan sinergi dan kolaborasi," sebutnya.

PR soal ekonomi hijau

Pekerjaan rumah lainnya yang memerlukan aksi negara-negara G20 adalah melakukan transformasi di berbagai aspek. Dia ingin forum negara yang mewakili 2/3 penduduk dunia ini mampu mempercepat transisi menuju ekonomi baru (hijau).

Selain itu, mempercepat transformasi digital yang merata dan terjangkau, dan mendukung kebangkitan UMKM.

Lalu, memperkuat arsitektur kesehatan global, memfasilitasi/ membiayai transisi energi menuju ekonomi hijau, dan mempercepat transformasi ekonomi digital.

Tiga hal ini adalah topik utama yang diusung Indonesia dalam keketuaan Indonesia tahun 2022.

"Kita harus berkolaborasi untuk menangani strategi tersebut dengan capaian-capaian yang nyata, capaian-capaian yang terukur untuk mengatasi masalah dan juga mencegah masalah agar pertumbuhan ekonomi dunia inklusif," tandas Jokowi.