Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Petani Dorong Pemerintah Kendalikan Impor dan Beri Jaminan Harga Kedelai

KOMPAS.com – Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) M Yadi Sofyan Noor mendukung upaya pemerintah menjamin ketersediaan kedelai, benih, dan jaminan pasar.

Pasalnya, angka impor komoditas kedelai hingga saat ini masih terbilang tinggi, yakni mencapai 90 persen.

“Anggota KTNA seluruh Indonesia telah melakukan rapat dan siap mendukung pemerintah. Kami pun secara bersama-sama mengambil langkah strategis seperti yang sudah dilakukan pada 1992 agar petani dapat mencukupi kebutuhan kedelai nasional,” ujar Yadi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/2/2022).

Yadi mengatakan, petani kedelai mendorong pemerintah melakukan pengendalian impor serta memberikan jaminan harga kedelai lokal untuk menjamin keberlanjutan produksi kedelai.

Salah satu petani yang turut terlibat dalam konsolidasi KTNA adalah Ali. Ia menilai, harga kedelai saat ini stabil dan memungkinkan petani untuk kembali menanam padi.

“Petani memerlukan jaminan harga. Jika harga menguntungkan tanpa diberi bantuan pun saya yakin petani akan semangat kembali menanam kedelai,” ujar Ali.

Untuk diketahui, Kabupaten Grobogan adalah salah satu sentra kedelai di Indonesia. Petani di kabupaten ini menerapkan sistem pertanaman kedelai yang lebih efisien dengan provitas tinggi mencapai 2,5 ton per hektare (ha).

Menurut Ali, peningkatan harga kedelai berlangsung sejak 2019. Adapun pertanaman kedelai di wilayah Grobokan mencapai 10-15 persen pada 2019 dari lahan seluas 28.000 ha.

“Pada 2020, ada sedikit peningkatan harga. Kemudian, pada 2021 peningkatannya mencapai 40-50 persen dari area lahan yang ada. Harga kedelai pada 2022 juga diperkirakan meningkat hingga 70 persen,” paparnya.

Ali juga menegaskan perlunya optimalisasi benih berkualitas. Apabila bantuan benih ditingkatkan menjadi 60 kilogram per ha dengan daya tumbuh minimal 85 persen, produksi yang bisa dicapai sebesar 2,5 ton per ha.

“Kalau benih tidak berkualitas, hasil per ha tidak akan terpenuhi,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua KTNA Blora Sudarwanto menilai, kepastian pasar dan harga diperlukan oleh petani.

Sudarwanto juga mendorong seluruh pihak untuk menaruh perhatian pada isu keterbatasan benih kedelai berdormansi pendek (1 bulan) sebagai hal penting.

Untuk budidaya kedelai, misalnya, petani di Blora akan menanam kedelai dengan sistem methuk di Blora, khususnya kedelai hitam.

“Jadi, Oktober adalah masanya untuk menanam jagung. Kemudian, satu bulan jelang panen, bagian bawah pohon jagung disemprot herbisida untuk ditanami kedelai. Saat panen jagung, kedelai mulai tumbuh,” jelas Sudarwanto.

Terkait kenaikan harga kedelai, penangkar kedelai Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Blora Widodo mengatakan, masyarakat yang tergabung di LMDH saat ini gemar menanam kedelai karena harga yang sedang bagus.

Widodo mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi saat ini adalah tingginya curah hujan. Alhasil, panen kedelai kurang optimal dengan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang dimiliki hanya 1 threser.

“Meski begitu, petani anggota LMDH tetap semangat menanam kedelai. Saat musim tanam kedua tiba, kami akan mengajukan bantuan benih seluas 40 ha untuk pertanaman pada Maret dan April,” kata Widodo.

https://money.kompas.com/read/2022/02/26/133300726/petani-dorong-pemerintah-kendalikan-impor-dan-beri-jaminan-harga-kedelai

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

Whats New
Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Work Smart
BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

Whats New
Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Whats New
Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Whats New
Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Whats New
Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Whats New
Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Smartpreneur
Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Whats New
Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Whats New
Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Whats New
Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Whats New
Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Whats New
Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Whats New
Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke