Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perang Rusia-Ukraina Berlanjut, Ekonom: Harga Pupuk Bisa Terkerek

"Rusia adalah salah satu pengekspor bahan baku pupuk, kalium karbonat. Kalau perang berlanjut, bisa jadi harga pupuk akan naik," ucap Peneliti Indef Eisha Maghfiruha Rachbini dalam diskusi publik "Dampak Perang Rusia Ukraina: Ekonomi dan Politik Global" pada Sabtu, (26/2/2022).

Seperti diberitakan, Rusia melakukan invasi besar-besaran lewat udara, darat, dan laut sejak Kamis, 24 Februari 2022. Dalam waktu relatif singkat, Rusia telah mencapai pingiran kota Kiev, ibukota Ukraina.

Eisha mengatakan, kenaikan harga pupuk bisa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Mengingat, pemerintah juga menyokong harga pupuk dengan pemberian subsidi.

Lebih jauh, ia menjelaskan ada beberapa dampak global commodity shock yang terjadi bila perang ini terjadi lebih dari dua minggu. Gangguan akan muncul dari sisi harga dan suplai.

Sebagai informasi, Rusia merupakan penghasil minyak bumi yang digunakan oleh banyak negara di Eropa.

"Kalau berlanjut, ini bisa jadi masalah energi di seluruh dunia. Saat ini, harga bensin di Eropa sudah naik sekitar 30 persen," urainya.

Seperti diketahui, invasi Rusia ke Ukraina ini telah ikut mengkerek harga minyak dunia tembus 100 dollar AS per barrel.

Harga minyak brent melesat 2,85 persen menjadi 100,07 dollar AS per barrel. Sementara, jenis Light Sweet WTI melompat 3,01 persen menjadi 94,9 dollar AS per barrel.

https://money.kompas.com/read/2022/02/27/111300326/perang-rusia-ukraina-berlanjut-ekonom--harga-pupuk-bisa-terkerek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke