Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Minyak Tinggi, Pengamat: Saatnya Pindah Ke Energi Terbarukan

Meskipun sempat melandai pada penutupan perdagangan jelang week end, harga minyak bumi masih tergolong tinggi.

"Sekarang saatnya kita pindah dari oil gas ke energi terbaharui. Belum lagi, Rusia juga memiliki komoditas baru bara yang banyak. Ini saatnya kita ke renewable energi," ajak Dosen Paramadina Graduate School of Diplomacy, Mahmud Syaltout pada Sabtu, (26/2/2022).

Dalam diskusi publik "Dampak Perang Rusia Ukraina: Ekonomi dan Politik Global" ia menjabarkan kuatnya dampak perang ini terhadap komoditas minyak bumi di Eropa.

Pasalnya Rusia memang dikenal sebagai penghasil minya bumi terbesar ketiga di dunia. Banyak negara di Eropa mengandalkan pasokan minyak bumi dan gas dari Rusia.

Dia bilang, sebagai negara yang banyak melakukan impor minyak bumi, Indonesia perlu bersiasat. Jika tidak, dipastikan APBN Indonesia akan bengkak.

"Masalahnya, Rusia juga dikenal sebagai penghasil nikel dan paladium yang merupakan bahan baku untuk energi terbarukan," kata Syaltout.

Menanggapi itu, ia tidak terlalu khawatir. Sebab, Indonesia juga sebenarnya memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT). Tinggal menunggu, sejauh mana pemerintah akan melakukan konsolidasi.

Ia menambahkan, kalau perang ini jangka panjang dan lebih dari dua minggu APBN Indonesia akan mengalami goncangan yang sangat keras. Pasalnya, belum lepas dari masalah Covid-19, kini perekonomian Indonesia mendapat tantangan migas.

https://money.kompas.com/read/2022/02/27/161200926/harga-minyak-tinggi-pengamat--saatnya-pindah-ke-energi-terbarukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke