Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Intip Kinerja 9 Pabrik Senjata Terbesar di Dunia Asal Rusia

Hal ini terungkap dari laporan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (Stockholm International Peace Research Institute/SIPRI) yang dirilis pada Desember 2021 lalu.

Dari laporan tersebut, disebutkan bahwa pabrik senjata Rusia juga meraih kinerja penjualan yang cukup moncer.

Berikut daftar perusahaan Rusia yang masuk daftar 100 pabrik senjata terbesar di dunia:

  1. Almaz-Antey (peringkat 17 dunia)
  2. United Aircraft Corporation (peringkat 21 dunia)
  3. United Shipbuilding Corporation (peringkat 33 dunia)
  4. Tactical Missiles Corp (peringkat 38 dunia)
  5. United Engine Corp (peringkat 44 dunia)
  6. KRET (peringkat 58 dunia)
  7. Russian Electronics (peringkat 71 dunia)
  8. Russian Helicopters (peringkat 81 dunia)
  9. UralVagonZavod (peringkat 86 dunia)

Kinerja pabrik senjata Rusia

SIPRI mencatat, pabrik senjata Rusia menyumbang 5 persen dari total 100 penjualan senjata teratas pada tahun 2020.

Adapun jumlah penjualan senjata dari 100 perusahaan penghasil senjata dan layanan militer terbesar di dunia adalah 531 miliar dollar AS pada tahun 2020.

Dari angka tersebut, sebanyak 26,4 miliar dollar AS merupakan hasil penjualan senjata asal perusahaan Rusia.

Kendati begitu, penjualan senjata Rusia turun 6,5 persen jika dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar 28,2 miliar dollar AS.

Ini menandai kelanjutan dari tren penurunan yang diamati sejak 2017, ketika penjualan senjata gabungan dari sembilan perusahaan ini mencapai 31,5 miliar dollar AS.

“Penjualan senjata Rusia turun pada 2020 meski Pemerintah Rusia menyatakan telah memberikan bantuan kepada industri senjata guna meredam dampak negatif pandemi Covid-19,” tulis laporan SIPRI, dikutip pada Selasa (1/3/2022).

Beberapa penurunan paling tajam dalam penjualan senjata di antara 100 pabrik senjata terbesar di dunia memang dicatat oleh perusahaan-perusahaan Rusia.

Penjualan senjata Almaz-Antey turun 31 persen, Russian Helicopters sebesar 13 persen dan United Shipbuilding Corporation sebesar 11 persen.

Penyebab penjualan senjata Rusia anjlok

SIPRI menyebut, penurunan penjualan senjata asal Rusia ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, Program Persenjataan Negara untuk 2011–20, sebuah rencana modernisasi utama untuk angkatan bersenjata Rusia, berakhir pada tahun 2020.

Alhasil, dana yang dialokasikan untuk pengadaan senjata dalam program tindak lanjut lebih rendah secara riil.

Selain itu, beberapa pengiriman ekspor senjata tertunda karena pandemi, yang mungkin telah berkontribusi pada penurunan keseluruhan ekspor senjata Rusia pada tahun 2020, sehingga menurunkan pendapatan perusahaan senjata.

Terlepas dari faktor-faktor ini, beberapa perusahaan Rusia meningkatkan penjualan senjata mereka secara signifikan pada tahun 2020.

Misalnya, penjualan senjata United Aircraft Corporation naik 16 persen, sedangkan KRET (peringkat 58) dan Russian Electronics masing-masing tumbuh sebesar 22 persen dan 39 persen.

https://money.kompas.com/read/2022/03/01/092912026/intip-kinerja-9-pabrik-senjata-terbesar-di-dunia-asal-rusia

Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke