Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BCA Pantau Potensi Dampak Perang Rusia dan Ukraina ke Kinerja Bisnis Perusahaan

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri perbankan RI terus memonitor dampak perang Rusia dan Ukraina terhadap perekonomian nasional dan kinerja bisnis perusahaan.

PT Bank Central Asia (BCA) Tbk meyakini, memanasnya tensi konflik antara Rusia dan Ukraina akan berimbas terhadap industri dan bisnis di berbagai negara, tidak terkecuali Indonesia.

"Kami terus melakukan monitoring terkait perkembangan terkini dan mencermati bagaimana dampaknya terhadap bisnis perusahaan," ujar Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn, kepada Kompas.com, Rabu (9/3/2022).

Lebih lanjut Hera menyebutkan, dinamika geopolitik saat ini akan mengakibatkan disrupsi rantai pasok atau supply chain global atas komoditas tertentu.

Gangguan rantai pasok itu pada akhirnya berpotensi mengerek harga komoditas dan inflasi ke depan sehingga akhirnya berimbas pada bisnis dan industri, tidak terkecuali Indonesia.

Dengan melihat kondisi tersebut, Hera bilang, BCA berkomitmen untuk mendukung berbagai upaya pemerintah, regulator dan otoritas perbankan dalam menjaga stabilitas pasar.

"Kami juga berharap agar situasi ketegangan ini dapat segera berakhir dan kembali fokus atas pemulihan ekonomi global," ucapnya.

Asal tahu saja, pada tahun ini BCA menargetkan pertumbuhan kinerja bisnis yang cukup konservatif, dengan target pertumbuhan kredit di kisaran 6 persen hingga 8 persen.

Target itu dipatok dengan melihat kondisi perekonomian global maupun domestik yang masih dibayang-bayangi ketidakpastian dari berbagai aspek.

https://money.kompas.com/read/2022/03/09/151000326/bca-pantau-potensi-dampak-perang-rusia-dan-ukraina-ke-kinerja-bisnis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke