Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Skenario Terburuk Dampak Sanksi ke Rusia: Harga Minyak Dunia Tembus 240 Dollar AS, Bisa Sebabkan Resesi Global

Lonjakan harga itu akan terjadi jika negara-negara barat memberlakukan lebih banyak sanksi terhadap ekspor minyak Rusia.

Kondisi harga minyak yang tinggi tersebut dapat menyebabkan percepatan resesi global pada tahun ini.

AS larang impor minyak Rusia

Seperti diketahui, Amerika Serikat (AS) melarang impor minyak dari Rusia, sebagai bagian dari sanksi terhadap Rusia yang menyerang Ukraina.

Inggris pun menyatakan akan menghapus impor minyak dari Rusia pada akhir tahun, namun negara-negara Eropa lainnya tidak melakukan tindakan serupa.

"Jika lebih banyak negara barat bergabung dengan AS dan memberlakukan embargo minyak Rusia, itu akan menciptakan gap 4,3 juta barel per hari di pasar yang tidak dapat dengan cepat digantikan oleh sumber pasokan lainnya,” ujar Bjørnar Tonhaugen, Kepala Pasar Minyak di perusahaan riset energi Rystad Energy dalam catatannya yang dikutip dari Fortune, Kamis (10/3/2022).

Goldman Sachs: dunia bisa hadapi goncangan pasokan energi terbesar yang pernah ada

Perusahaan riset energi lainnya yakni Goldman Sachs dan Barclays, memproyeksikan skenario terburuk harga minyak dunia berada di atas 200 dollar AS per barrel, berdasarkan pernyataan pada awal pekan ini.

Goldman Sachs menyebut, dunia dapat menghadapi salah satu goncangan pasokan energi terbesar yang pernah ada.

Adapun pada perdagangan Selasa kemarin, harga minyak mentah berjangka Brent sempat menyentuh ke level 131 dollar AS per barrel, usia AS dan Inggris menyatakan melakukan embargo pada minyak produksi Rusia.

Meski pada hari ini, harga minyak mentah Brent merosot ke level 111 dollar AS per barrel, setelah Uni Emirat Arab (UEA) dan Irak berencana untuk meningkatkan produksi minyak mentahnya, sebagai respons untuk mengisi kekosongan pasokan dari Rusia.


Wakil PM Rusia: embargo negara barat bisa sebabkan harga minyak dunia tembus 300 dollar AS per barrel 

Terkait sanksi embargo minyak Rusia oleh AS dan sekutunya, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pada 7 Maret 2022 lalu, bahwa hal itu akan menyebabkan konsekuensi bencana bagi pasar global.

Harga minyak dunia bahkan disebut akan mencapai lebih dari 300 dollar AS per barrel.

Meski demikian, belum ada pengamat minyak independen yang memperkuat pandangan pihak Rusia tersebut.

Tonhaugen menilai, pernyataan Novak tampaknya merupakan ancaman yang dibuat untuk menghentikan AS, Inggris, dan Uni Eropa memberikan sanksi pada minyak Rusia.

Namun, Tonhaugen mengakui harga minyak yang mencapai level di atas 200 dollar AS per barrel akan memiliki konsekuensi serius pada perekonomian global.

"Harga minyak pada 240 dollar AS per barrel akan memicu resesi global," katanya.

Resesi global

Harga minyak dunia yang sempat menyentuh level 130 dollar AS per barrel, sudah semakin mendekati harga tertinggi yang pernah dicapai pada Juli 2008 lalu, ketika harga minyak mentah mencapai 147,02 dollar AS per barrel.

Kondisi itu mengkhawatirkan karena hampir setiap resesi global yang terjadi pascaperang selalu didahului dengan kenaikan harga minyak. Hal ini berdasarkan riset para ekonom di University of Warwick yang diterbitkan pada 2007 lalu.

Harga minyak mentah diketahui pernah mengalami kenaikan tajam pada tahun 1973, 1979, 1990, dan 2007, yaitu semua tahun yang kemudian diikuti oleh resesi ekonomi. Menurut Tonhaugen, resesi kemungkinan akan terjadi lagi di tengah kenaikan harga minyak saat ini.

Tren kenaikan harga minyak mentah dunia saat ini, membuat Rystad maupun sebagian besar analis, pelaku pasar, politisi, atau pihak manapun yang mengamati pasar minyak, menilai bahwa kondisi ini rasanya seperti belum pernah terjadi sebelumnya.

“Ini adalah krisis energi terbesar dalam beberapa dasawarsa, dan dampaknya terhadap komoditas penting dunia yang terasa saat ini, belum pernah terjadi sebelumnya,” tutup Tonhaugen.

https://money.kompas.com/read/2022/03/10/152000426/skenario-terburuk-dampak-sanksi-ke-rusia-harga-minyak-dunia-tembus-240-dollar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke