Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belajar dari Kasus Indra Kenz dan Doni Salmanan, Ini Cara Hindari Iming-iming "Cuan Instan" Investasi Bodong

Seperti diketahui, Doni Salmanan tersangkut kasus platform binary option Qoutex, dengan laporan dari terduga korban berinisial RA yang mengalami kerugian akibat dari promosi yang dilakukan Doni Salmanan mencapai Rp 100 juta.

Sementara Indra Kenz, merupakan tersangka terkait dugaan kasus penipuan pada investasi binary option melalui aplikasi Binomo yang diungkap oleh korban bernama Maru Nazara melalui YouTube, dengan kerugian Rp 540 juta.

Indra Ken dan Doni Salmanan terancam hukuman 20 tahun penjara akibat perbuatannya.

Jangan mudah tergiur iming-iming "cuan instan", sukses usia muda hingga hidup ala sultan

Lalu, apakah saat ini semakin banyak orang yang ingin mendapat cuan secara instan? bagaimana cara agar tidak terjerat oleh investasi bodong?

CEO dari ZAP Finance Prita Ghozie mengungkapkan, dengan adanya media sosial, melihat ada yang crazy-rich, hidup ala sultan, maupun konglomerat, pasti menimbulkan rasa "ingin" bagi seseorang.

“Terlebih jika narasinya adalah sukses di usia muda, siapa juga yang enggak mau? Sayangnya, saking ngebet pengen jadi crazy rich, rupanya ada lho orang-orang yang rela menipu dan tentunya merugikan orang lain,” tulis Prita yang dikutip dari di Instagram, dan dikonfirmasi, Kamis (10/3/2022).

Pentingnya perencanaan keuangan untuk anak muda

Prita mengungkapkan, menata keuangan bagi anak muda cukup penting, dan investasi adalah jalan untuk mencapai kematangan finansial.

Menurutnya, opsi membeli saham menjadi menarik karena berpotensi memberikan imbal hasil yang lebih besar daripada inflasi, juga masih ada potensi mendapatkan dividen alias penghasilan pasif setiap bulannya.

“Apa pun pilihan hidup Anda, saya ingin mengajak untuk mulai menata dengan baik sedari sekarang dengan perencanaan keuangan. Untuk tujuan jangka panjang, maka investasi adalah salah satu jalan untuk membantu kamu mencapainya,” kata Prita.


Berinvestasi harus paham risikonya, jangan tergoda imbal hasil tak masuk akal

Prita mengatakan, tentunya penipuan berkedok investasi tidak terjadi bilamana masyarakat memiliki pemahaman yang jelas dan tidak tergoda hasrat ingin kaya secara instan.

Dia mengatakan, ketika ditawari investasi, tentunya Anda harus mempertayakan keuntungan dan risikonya.

“Viral banget deh cerita disana-sini yang masih aja kena penipuan judi online berkedok investasi. Motivasi yang beragam tapi intinya sama, mau cuan instan. Tapi, segencar apapun pemasaran yang mereka lakukan, semuai ini tidak akan terjadi bilamana kita tidak sepakan utnuk ikutan. Saya paling anti ikut investasi, hanya karena pengalaman atau pamer harta kekayaan yang diklaim didapat secara instan dari penawaran tersebut,” ujar Prita.

Prita mengimbau masyarakat yang mau investasi untuk selalu waspada akan beberapa hal seperti, penawaran investasi melebihi risk free rate, dan legalitas yang tidak jelas.

Selain itu, masyarakat juga harus tahu bisnis seperti apa yang dijalani, termasuk adanya sistem perekrutan. Terakhir, memastikan kinerja perusahaan melalui laporan keuangannya.

“Hampir semua investasi bodong akan menawarkan imbal hasil yang tidak masuk akal dan luar biasa besar. Misal, keuntungan 5 persen dalam sebulan atau jumlah keuntungan bisa mencapai 40 - 50 persen dalam 1 tahun, padahal risk free rate deposito dan SBN retail saja di bawah itu,” ujar Prita.

https://money.kompas.com/read/2022/03/10/171530126/belajar-dari-kasus-indra-kenz-dan-doni-salmanan-ini-cara-hindari-iming-iming

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke