Secara bulanan, impor menyusut 8,64 persen (month to month) dibanding Januari 2022, sementara secara tahunan impor meningkat 25,43 persen (year on year/yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik, Margo Yuwono mengatakan, susutnya impor salah satunya dipengaruhi oleh turunnya impor vaksin pada bulan Februari 2022.
"Kalau dilihat impor produk farmasi selama Februari 2022 sebesar 208 juta dollar AS atau -71,77 persen (mtm) dibanding Januari 2022. Di antaranya adalah impor vaksin HS 30022090, impornya turun 196,5 juta dollar AS atau -94,67 persen dibanding bulan lalu," kata Margo Yuwono dalam konferensi pers, Selasa (15/3/2022).
Impor produk farmasi ini masuk dalam barang konsumsi. Tak heran, impor barang konsumsi susut paling tinggi, yaitu -23,85 persen (mtm), lalu diikuti oleh barang modal -7,22 persen, dan bahan baku/penolong -7,03 persen.
Secara tahunan, impor barang konsumsi juga menurun -3,06 persen (yoy). Impor barang konsumsi menjadi satu-satunya yang menurun secara tahunan, ketika bahan baku/penolong dan barang modal tumbuh dobel digit.
"Semua (berdasarkan penggunaan barang) menurun secara bulanan, dengan yang tertinggi adalah untuk konsumsi -23,85 persen. Impor berupa produk farmasi di antaranya adalah yang menyumbang penurunan impor untuk konsumsi," jelas Margo.
Penurunan impor tertinggi dengan China
Margo menjelaskan, peningkatan impor tertinggi terjadi dengan Australia, diikuti Oman, Thailand, Brazil, dan Selandia Baru.
Komoditas impor yang menyumbang penurunan impor dengan Australia adalah bahan bakar mineral, bijih logam terak dan abu, serta logam mulia dan perhiasan atau permata.
Di sisi lain, penurunan impor tertinggi terjadi dengan China yang tercatat susut 1,26 miliar dollar AS, diikuti Jepang yang turun sebesar 233,3 juta dollar AS, Korea Selatan sebesar 219,4 juta dollar AS, Taiwan 163,7 juta dollar AS, dan Vietnam yang turun 109,8 juta dollar AS.
"Penurunan impor dengan China, yaitu impor mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya, produk farmasi (HS 30), serta besi dan baja (HS 72)," jelas Margo.
Secara kumulatif sepanjang 2022, impor RI mencapai 34,85 miliar dollar AS. Meski menurun secara bulanan di bulan Februari, impor kumulatif ini meningkat 31,04 persen (year to date/ytd).
Selama dua bulan terakhir, impor non migas meningkat 25,19 persen atau 29,72 miliar dollar AS, dengan komoditas mesin dan peralatan mekanis meningkat 16,36 persen, serta mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya naik 13,45 persen.
https://money.kompas.com/read/2022/03/15/130000826/pemesanan-vaksin-dari-china-menurun-impor-februari-susut-8-64-persen
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan