Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

GoTo IPO, Ini Pemegang Saham dan Modal Awal Pendirian Gojek

Dalam dokumen prospektus awal yang diunggah GoTo di laman resminya, terungkap sejarah pendirian PT Aplikasi Karya Anak Bangsa yang disebut sebagai nama awal emiten ini berdiri.

PT Aplikasi Karya Anak Bangsa sebelumnya merupakan nama perusahaan induk yang menaungi Gojek, sebelum akhirnya perusahaan tersebut merger dengan Tokopedia pada 2021.

Dokumen tersebut juga menyebut perincian modal awal GoTo ketika perusahaan tersebut baru berdiri dengan nama PT Aplikasi Karya Anak Bangsa.

Perincian pemegang saham PT Aplikasi Karya Anak Bangsa sekaligus menjadi informasi mengenai modal awal Nadiem Makarim mendirikan Gojek.

Sejarah berdirinya GoTo

Dikutip dari laman resmi GoTo, Gojek berdiri pada tahun 2010 sebagai call center, yang menghubungkan kelompok-kelompok tersebut dan sejak saat itu telah berkembang pesat, mengubah kehidupan perkotaan menjadi lebih baik.

Meski begitu, dikutip pada Selasa (15/3/2022) dari dokumen prospektus awal, emiten dalam hal ini GoTo berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Selatan, tercatat baru didirikan dengan nama PT Aplikasi Karya Anak Bangsa pada tahun 2015.

Pendirian tersebut berdasarkan Akta Pendirian No. 133 tanggal 10 Desember 2015, yang dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn, sebagai pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Berdirinya perusahaan telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-2471556.AH.01.01.TAHUN 2015 tertanggal 11 Desember 2015.

PT Aplikasi Karya Anak Bangsa juga telah didaftarkan dalam daftar perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-3591774.AH.01.11.TAHUN 2015 tertanggal 11 Desember 2015.

Berdasarkan Akta Pendirian, maksud dan tujuan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa pada waktu pertama kali didirikan adalah berusaha dalam bidang penerbitan perangkat lunak (software).

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, emiten melaksanakan kegiatan usaha sehubungan dengan pengembangan aplikasi komputer, telepon genggam dan smartphone.

Modal awal pendirian Gojek

Pada saat pendirian, struktur permodalan dan susunan pemegang saham PT Aplikasi Karya Anak Bangsa terdiri dari beberapa nama pemegang saham dengan besaran beragam.

Nilai nominal per saham dinyatakan sebesar Rp 1. Modal dasar PT Aplikasi Karya Anak Bangsa tercatat sebanyak 10.187.392.996 jumlah saham dengan nilai Rp 10.187.392.996.

Sementara itu, modal ditempatkan dan disetor penuh tercatat sebanyak 2.546.848.249 jumlah saham senilai Rp 2.564.848.249 dengan rincian nilai sebagai berikut:

  • Sequoia Capital India Investments IV Cooperatief UA: Rp 527.158.440 (20,70 persen)
  • NTH Gemma Inc: Rp 364.285.940 (14,30 persen)
  • NSI Moto Holdings Ltd: Rp 294.798.369 (11,58 persen)
  • Pacificse Enterprises Ltd: Rp 203.975.000 (8,01 persen)
  • Zander Universal Ltd: Rp 146.431.500 (5,75 persen)
  • Nadiem Anwar Makarim: Rp 522.053.000 (20,50 persen)
  • Pemegang saham lain (di bawah 5 persen): Rp 488.146.000 (19,17 persen)

Adapun besaran saham dalam portepel tercatat sebanyak 7.640.544.747 jumlah saham dengan nilai Rp 7.640.544.747.

Rencana IPO GoTo

Diketahui bersama, GoTo mengumumkan rencana IPO. Pada jadwal sementara yang diumumkan perseroan, IPO GoTo diawali dengan penawaran awal alias book building, yang dilakukan pada 15-21 Maret 2022.

Diharapkan, IPO GoTo akan memperoleh tanggal efektif 25 Maret 2022. Adapun harga awal yang ditetapkan oleh perseroan adalah Rp 316 per saham sampai dengan Rp 346 per saham.

Perusahaan akan melepas setidaknya 52 miliar lembar saham atau setara dengan 4,35 persen saham yang disetor dan ditempatkan penuh.

https://money.kompas.com/read/2022/03/15/173422726/goto-ipo-ini-pemegang-saham-dan-modal-awal-pendirian-gojek

Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke