Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

LKPP Dorong Optimalisasi APBN-APBD agar Serap Produk UMKM

Pemerintah sendiri memiliki target pembelanjaan Rp 400 triliun untuk produk dalam negeri.

Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Abdullah Azwar Anas menyatakan, Presiden Joko Widodo telah memberi arahan kepada seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk memberi porsi besar bagi pelaku usaha lokal dan UMKM yang mengembangkan produk dalam negeri.

”Arahan Presiden Joko Widodo jelas, yaitu bagaimana agar APBN dan APBD dioptimalkan untuk produk dalam negeri dan UMKM. LKPP tentu mengikuti arahan Presiden dengan menyiapkan inovasi agar proses birokrasi lebih mudah dalam meningkatkan keterlibatan PDN dan UMKM,” ujar Anas dalam siaran pers, Rabu (16/3/2022).

“LKPP juga menargetkan 200.000 produk bisa tayang dalam Katalog Elektronik LKPP (e-Katalog) pada Maret 2022 ini, dan 1 juta produk di akhir 2022, dengan prioritas pada produk dalam negeri,” imbuh Anas.

Ia menjelaskan, katalog elektronik adalah sistem online yang dikembangkan LKPP. Katalog ini menyediakan beragam produk yang dibutuhkan pemerintah.

Anas menggambarkan perhitungan BPS, ketika optimalisasi belanja ke produk dalam negeri mencapai Rp 400 triliun, pertumbuhan ekonomi bisa naik hingga 1,7 - 1,8 persen.

“Sehingga sesuai arahan Presiden Jokowi, belanja pemerintah menjadi pemicu pertumbuhan, yang ujungnya pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran di masa pemulihan ekonomi saat ini,” jelas Anas.

Anas mengatakan, ada sejumlah strategi untuk mendorong optimalisasi belanja produk dalam negeri di lingkungan pemerintah pusat hingga daerah. Dia menyebutnya sebagai ekosistem belanja negara.

“Ekosistem ini mencakup kebijakan, infrastruktur teknologi, hingga kolaborasi antar kementerian/lembaga dan pemda. Beberapa waktu terakhir ini terus diakselerasi oleh Kemenko Marves sebagai ketua tim nasional peningkatan penggunaan produk dalam negeri, termasuk intens menyampaikan ini ke kementerian dan pemda,” papar Anas.


LKPP, sambung Anas, telah mencoba memangkas birokrasi dalam penayangan produk di e-Katalog.

Misalnya, pembentukan pengelola e-katalog lokal untuk pemerintah daerah. Ia bilang, sebelumnya ada empat tahapan birokrasi, tapi kini menjadi satu tahapan saja.

“E-Katalog Lokal akan mendorong pelaku usaha daerah tumbuh, termasuk usaha-usaha skala kecil menengah. Sehingga ekonomi lokal bergerak. Juga yang pasti mendorong transparansi dan semuanya tetap akuntabel,” tutur dia.

Tak sampai di situ, ia mengakui LKPP telah memangkas birokrasi pencantuman produk pada e-Katalog Lokal dari sembilan tahap menjadi hanya lima tahap.

“Bersama Menteri Dalam Negeri, LKPP juga telah menerbitkan surat edaran yang secara teknis mendorong belanja produk dalam negeri dan UMK di pemda,” tutup Anas.

https://money.kompas.com/read/2022/03/16/201753626/lkpp-dorong-optimalisasi-apbn-apbd-agar-serap-produk-umkm

Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke