Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pendapatan Negara dari BMN 2021 Turun Jadi Rp 366 Miliar, Apa Sebabnya?

Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi DJKN Kemenkeu, Purnama T Sianturi mengatakan, penurunan PNBP dari BMN terjadi karena pandemi Covid-19. Saat pandemi, aktivitas bisnis dan masyarakat terbatas sehingga pemanfaatan pun menjadi kurang optimal.

"Kita ketahui bahwa tahun 2019-2021 itu adalah terdapat pandemi Covid-19 yang berakibat kepada terganggunya bisnis maupun perekonomian," kata Purnama dalam Bincang DJKN secara virtual, Jumat (18/3/2022).

Adapun pada tahun 2019, PNBP pemanfaatan BMN mencapai Rp 522 miliar, lalu menyusut jadi Rp 423 miliar di tahun 2020. PNBP terbesar tercatat pada tahun 2018, dengan perolehan Rp 1,57 triliun, pertumbuhannya tiga kali lipat dari tahun 2017 yang hanya Rp 505 miliar.

Untuk mengoptimalkan, Purnama menyebut, Kementerian Keuangan bakal bekerja sama dengan kementerian/lembaga lain untuk menata aset-aset terbengkalai atau belum dipakai.

"Ke depan (PNBP akan) semakin berkembang karena kita lakukan penataan, sehingga tumbuh kesadaran dari K/L bahwa (jika) ada ruang yang kosong atau belum optimal di BMN K/L bisa dimanfaatkan," ucap Purnama.

Purnama merinci, PNBP senilai Rp 366 miliar itu berasal dari penyewaan gedung hingga pemanfaatan ruang, mulai dari penyewaan tanah kosong, pemanfaatan ruang untuk mesin ATM, dan penyewaan tempat untuk memasang antena di atas gedung.

"Itu tersebar di berbagai sektor dan di berbagai jenis barang. Pemanfaatannya luar biasa, ada hanya ruko, hanya ruang ATM, ada untuk sarana karyawan, ada gedung. Jadi terlalu variatif sehingga kita tidak mengelompokkan dalam datanya," jelas Purnama.

Sementara terkait harga sewa, Kementerian Keuangan menetapkan harga yang paling optimal sesuai harga keekonomian.

Namun dalam aturan PMK 115/2020 tentang Pemanfaatan BMN, tarif tersebut masih bisa dikurangi/disesuaikan lebih lanjut, utamanya bila pemanfaatan BMN untuk sarana publik.

Misalnya bila terkait yayasan sosial/yayasan keagamaan dan koperasi, ada faktor pengurang tarif yang ditentukan berdasarkan penilaian. Sementara untuk infrastruktur, besaran pengurangannya bisa mencapai 1 persen.

"Dalam menetapkan besaran sewa negara tidak serta merta hanya PNBP, negara juga dapat melakukan tugas untuk penyediaan berbagai layanan atau sarana kepada publik, sehingga begitu penyewanya adalah koperasi, itu ada faktor tertentu besaran yang sudah ditentukan sekian persen," tandas Purnama.

https://money.kompas.com/read/2022/03/18/123500626/pendapatan-negara-dari-bmn-2021-turun-jadi-rp-366-miliar-apa-sebabnya-

Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke