Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Afiliasi: Pengertian, Contoh, Ciri, dan Untungnya dalam Bisnis

KOMPAS.com - Pernahkah mendengar apa itu afiliasi? Afiliasi adalah istilah yang cukup sering didengar dalam dunia bisnis. Arti afiliasi kerapkali dikaitkan dengan kepemilikan perusahaan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti afiliasi adalah sebuah pertalian dan berhubungan sebagai anggota atau cabang dalam sebuah lembaga atau organisasi.

Afiliasi adalah bentuk kepemilikan saham

Sementara itu dikutip dari Investopedia, dalam dunia bisnis, afiliasi adalah bentuk kepemilikan yang secara tidak langsung ataupun secara langsung bisa mengendalikan sebuah entitas, dalam hal ini badan usaha atau perusahaan.

Arti afiliasi adalah berbeda dengan pengendali saham atau pemilik mayoritas saham. Afiliasi lebih lazim digunakan untuk kepemilikan saham minoritas.

Arti afiliasi juga dapat menggambarkan jenis hubungan di mana setidaknya satu atau lebih perusahaan adalah anak perusahaan dari perusahaan induk yang lebih besar.

Dalam beberapa kasus, afiliasi adalah kerap digunakan oleh pemegang saham mayoritas untuk menempatkan sahamnya di perusahaan yang sama melalui perusahaan ketiga.

Di Indonesia misalnya, kepemilikan saham di atas 50 persen disebut sebagai anak perusahaan. Apabila sahamnya merupakan minoritas, maka disebut sebagai perusahaan afiliasi.

Sebagai contoh, perusahaan PT Cinta Abadi memiliki saham sebesar 20 persen di PT Asmara Jaya dan 65 persen saham di PT Gejolak Hati.

Maka PT Asmara Jaya adalah perusahaan afiliasi dari PT Cinta Abadi. Sementara PT Gejolak Hati adalah anak perusahaan dari PT Cinta Abadi.

Selain itu, PT Asmara Jaya dan PT Gejolak Hati bisa juga disebut perusahaan yang saling terafiliasi. Ini karena di kedua perusahaan tersebut, ada saham yang sama-sama dimiliki oleh PT Cinta Abadi.

Afiliasi adalah hal yang sangat lumrah dalam dunia bisnis. Afiliasi dapat ditemukan dengan mudah di banyak perusahaan.

Perusahaan afiliasi adalah jenis perusahaan yang sering disangka sama dengan anak perusahaan. Perbedaan hubungan antara anak perusahaan dan perusahaan afiliasi adalah ada pada wewenang perusahaan induk.

Perusahaan afiliasi adalah perusahaan yang cenderung bergerak secara independen. Perusahaan induk tidak sepenuhnya memiliki kendali, walaupun mempunyai penyertaan modal yang besar di perusahaan afiliasi.

Sedangkan, anak perusahaan lebih dari 50 persen sahamnya dimiliki perusahaan induk. Sehingga, perusahaan induk punya kendali penuh atas keputusan-keputusan bisnis pada anak perusahaan.

Perusahaan induk merupakan perusahaan yang jadi perusahan utama, menjadi pengendali untuk anak perusahaan, mengawasi, dan mengatur seluruh lini bisnis yang ada di bawahnya.

Walaupun perusahaan afiliasi adalah bisa saja bergerak sendiri, tetap punya kontrak terikat dengan sistem perusahaan induk. Misalnya, kemitraan untuk menghasilkan suatu produk dalam kurun waktu tertentu.

Contoh afiliasi

Biasanya, perusahaan afiliasi bisa ditemukan pada bisnis yang saling terkait. Di pasar modal misalnya, perusahaan sekuritas akan memiliki saham di perusahaan pengelola aset hingga perusahaan penjamin emisi.

Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan (bank) biasanya akan memiliki saham atau terafilisasi dengan perusahaan yang bergerak di bidang asuransi, dana pensiun, sekuritas, dan sektor lainnya yang masih terkait dengan jasa keuangan.

Hal yang sama juga terjadi pada grup perusahaan yang menguasai bisnis dari hulu ke hilir. Perusahaan perkebunan sawit lazim memiliki anak usaha atau afiliasi pada perusahaan pemilik pabrik minyak goreng.

Di pasar modal, sejumlah emiten dari berbagai sektor melakukan transaksi afiliasi, baik dengan sesama anak usaha dari induk perusahaan yang sama atau antara induk dan anak usaha.

Bagi perusahaan besar, afiliasi adalah salah satu cara meningkatkan penjualan atau tujuan ekspansi bisnis tanpa harus menguasai saham mayoritas.

Afiliasi adalah sebuah langkah mendapatkan keuntungan tambahan dengan bekerja sama dengan perusahaan lain yang menawarkan keuntungan dan membentuk perusahaan baru.

Ciri-ciri perusahaan afiliasi

Beberapa contoh perusahaan afiliasi adalah sebagai berikut:

1. Kepemilikan saham induk kurang dari 50 persen

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kepemilikan saham afiliasi adalah kurang dari 50 persen atau bukan pengendali saham. Hal inilah yang membedakan afiliasi dengan anak usaha.

2. Penempatan komisaris atau direksi

Sudah wajar apabila perusahaan induk menempatkan wakilnya di perusahaan afiliasi sebagai fungsi kontrol seperti menempatkan posisi direksi atau komisaris di dalam manajemen perusahaan afiliasi.

3. Hubungan karyawan saling terkait

Selain menempatkan orang di komisaris maupun direksi, perusahaan induk juga kerap menempatkan karyawannya di perusahaan afiliasi. Baik sebagai karyawan yang diperbantukan maupun karyawan yang memang dipekerjakan di sana.

4. Bisnis saling terkait

Ciri perusahaan afiliasi adalah kerapkali bisnisnya terkait dengan perusahaan induk. Seperti perusahaan semen yang mempercayakan produksi kemasaran pada perusahaan pengemasan yang sahamnya sebenarnya masih dimiliki perusahaan semen alias terafiliasi.

Itulah beberapa contoh, ciri, dan keuntungan dari perusahaan yang saling terafiliasi. Arti afiliasi berbeda dengan anak usaha. Pada dasarnya, afiliasi adalah upaya perusahaan mengejar keuntungan secara maksimal.

https://money.kompas.com/read/2022/03/20/093440926/apa-itu-afiliasi-pengertian-contoh-ciri-dan-untungnya-dalam-bisnis

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke