Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jumlah Kendaraan Listrik di Indonesia Capai 16.060 Unit

Direktur Sarana Transportasi Kemenhub Danto Restyawan mengatakan, pemerintah akan terus mengupayakan penambahan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia untuk menangani perubahan iklim dan penurunan emisi di sektor transportasi.

"Perkembangan data jumlah KBLBB sampai tanggal 16 Maret 2022, dengan total 16.060 unit terdiri dari roda tiga, mobil penumpang, sepeda motor, mobil bus, mobil barang, landasan bis, dan landasan barang," ujarnya saat konferensi pers Grab Ride To The Future, Senin (21/3/2022).

Pemerintah sudah menerbitkan regulasi Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

Untuk mendukung hal tersebut, Kemenhub telah menyusun peta jalan transformasi KBLBB agar kendaraan listrik dijadikan kendaraan operasional pejabat pemerintahan, bus jemputan, dan angkutan perkotaan di pusat maupun di daerah.

Selain itu, upaya lain yang telah dilakukan pemerintah adalah penggunaan kendaraan bermotor di instansi pemerintahan pusat, daerah, dan BUMN.

"Telah disusun rancangan instruksi presiden tentang penggunaan KBLBB di instansi pemerintahan dan pemberian insentif turunan tarif uji tipe untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai," ucapnya.

Kendati demikian, Kemenhub mengatakan pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia harus dilakukan bersama-sama dan terintegrasi dengan lintas sektor, baik dari pemerintah maupun swasta.

Pasalnya, kolaborasi pemerintah dan swasta diyakini dapat mempercepat pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi menuju tahun 2030, serta dapat memuluskan pencapaian target net zero emision di tahun 2060.

"Sinergi lintas antara pemerintah atau perusahaan swasta ini akan makin mempercepat pengembangan ekosistem pengembangan kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia," kata dia.

Dengan percepatan ini maka akan mendorong ketahanan energi dan kemandirian energi domestik sehingga Indonesia dapat mengurangi ketergantungan impor bahan bakar minyak (BBM) dan penurunan emisi gas rumah kaca.

"Ini sejalan dengan agenda prioritas pemerintah dalam G20 Summit terkait transisi energi berkelanjutan khususnya percepatan pengembangan ekosistem kendaraan lsitrik untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan kelestarian lingkungan yang lebih baik di masa depan," tutur dia.

https://money.kompas.com/read/2022/03/21/143726326/jumlah-kendaraan-listrik-di-indonesia-capai-16060-unit

Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke