Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cetak Rekor, Ada 86 Juta Pengungsi di Pertengahan 2021

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) mengungkapkan ada sekitar 86 juta pengungsi di dunia pada pertengahan 2021.

Laporan Tahunan Filantropi Islam UNHCR 2022 mencatat, hampir sekitar 60 persen dari 86 juta tersebut berasal dari negara-negara Organisasi Kerja sama Islam (OKI).

"Di pertengahan tahun lalu merupakan catatan tertinggi. Saya lihat ada sekitar 86 juta orang pengungsi di dunia. Pada saat yang sama, para pengungsi semakin terjebak dalam situasi masa depan," kata Deputi Direktur UNHCR, Bernard Doyle dalam Peluncuran Laporan Tahunan Filantropi Islam UNHCR 2022 secara virtual, Rabu (23/3/2022).

Doyle menuturkan, Bangladesh menjadi tuan rumah pengungsi dengan lebih dari 900.000 pengungsi berada di sana. Porsinya lebih banyak ketimbang pengungsi di negara lain, seperti Thailand, Malaysia, hingga Indonesia.

Tercatat, Bangladesh menjadi salah satu negara tujuan para pengungsi Rohingya, yang mulai meninggalkan rumahnya di Myanmar sejak tahun 1990. Berdasarkan pantauan, ada lebih dari 1 juta orang Rohingya telah kabur dari negaranya untuk menghindari pelanggaran HAM.

"Sebagian besar (pengungsi di Bangladesh) berada di kampung-kampung yang ada, di mana mereka punya akses terbatas untuk kesehatan dan pendidikan bahkan untuk pekerjaan," ucap Doyle.

Dia melihat, banyak pengungsi menghabiskan waktu bertahun-tahun di tempat pengungsian. Salah satu contohnya terlihat di camp pengungsian di wilayah Sudan Timur. Camp itu sudah ada sejak 32 tahun lalu saat dia berkesempatan mengunjunginya.

Contoh serupa juga terlihat pada camp pengungsian orang Rohingya. Doyle bercerita, dia sempat mengunjungi camp pada tahun 1993 untuk pertama kalinya. Namun saat kembali mengunjuginya pada Desember tahun lalu, camp pengungsian itu masih ada.

"Dan sangat menyentuh hati melihat para anak-anak tidak mendapat penghidupan yang layak, dan banyaknya orang-orang muda tidak memiliki prospek untuk mencari nafkah. Oleh karena itu, kami (UNHCR) memberikan bantuan serta solusi untuk menyediakan kehidupan yang penuh martabat kepada para pengungsi," jelas Doyle.

Lebih lanjut UNHCR memproyeksi, ada sekitar 3,4 juta orang terlantar di Afghanistan dan ada lebih dari 2,2 juta pengungsi di negara-negara tetangganya.

Menurut Doyle meskipun konflik telah mereda, Afghanistan adalah salah satu krisis yang terburuk di dunia. Hal ini makin diperparah dengan keruntuhan ekonomi di negara itu, yang memaksa 23 juta orang berhadapan dengan tingkat kelaparan luar biasa.

"(Jumlah) itu setengah dari penduduk Afghanistan. Situasi ini sangat menyedihkan karena adanya penurunan ekonomi, ketidakstabilan dan kemiskinan," tandas dia.

https://money.kompas.com/read/2022/03/24/104000726/cetak-rekor-ada-86-juta-pengungsi-di-pertengahan-2021

Terkini Lainnya

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, KemenKopUKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, KemenKopUKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke