Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indocement Tunggal Prakarsa Kantongi Pendapatan Rp 14,77 Triliun pada 2021

“Volume penjualan domestik secara keseluruhan sebesar 18 juta ton pada tahun 2021, atau lebih tinggi 853.000 ton atau naik 5 persen dari volume pada tahun 2020,” ujar David Halim Corporate Finance Manager INTP dalam siaran pers, Jumat (25/3/2022).

Sementara itu, volume penjualan domestik untuk produk semen saja (tanpa klinker) tercatat sebesar 16,6 juta ton, lebih tinggi 352.000 ton atau naik 2,2 persen dari volume tahun 2020. Pangsa pasar domestik Perseroan pada tahun 2021 adalah sebesar 25,4 persen.

Namun demikian, laba tahun berjalan menurun 1 persen dari Rp 1,8 triliun menjadi Rp 1,7 triliun pada tahun 2021. Hal ini terjadi karena beban pajak penghasilan neto meningkat sebesar 30,3 persen dari Rp 342 miliar menjadi Rp 445,5 miliar yang disebabkan oleh beban pajak penghasilan tangguhan yang lebih tinggi.

Selain itu, beban pokok pendapatan pada tahun juga meningkat sebesar 6,3 persen dari Rp 9,07 triliun menjadi Rp 9,6 triliun karena peningkatan volume penjualan dan tingginya biaya energi, terutama dari harga batu bara.

Namun di sisi lain, perseroan mencatat penjualan ekspor meningkat 122 persen dari 181.000 ton menjadi 202.000 ton pada tahun 2021 yang sebagian besar adalah produk klinker karena Kompleks Pabrik Tarjun telah beroperasi penuh.

Untuk menekan biaya, perseroan telah meningkatkan tingkat konsumsi bahan bakar alternatif dari 9,3 persen pada tahun 2020 menjadi 12,2 persen pada tahun 2021, termasuk peningkatan penggunaan batu bara low calorific value (LCV) dari 80 persen menjadi 88 persen.

Akibatnya, margin laba bruto berkurang menjadi 34,7 persen pada tahun 2021 dibandingkan tahun lalu sebesar 36,1 persen, namun secara jumlah meningkat dari Rp 5,11 triliun, menjadi Rp 5,12 triliun.

Margin EBITDA berkurang dari 23,1 persen menjadi 22,5 persen dengan jumlah yang lebih tinggi juga dari Rp 3.278,0 miliar menjadi Rp 3.323,9 miliar. Margin laba usaha meningkat 80 bps dari 13,2 persen menjadi 14,0 persen pada tahun 2021 yang disebabkan oleh peningkatan dari pendapatan (beban) operasi lain neto.

Setelah pembayaran dividen total tahun buku 2020 sebesar Rp 725 per saham atau total Rp 2,6 triliun, termasuk pembelian kembali saham yang telah dilakukan sebesar Rp 1,5 triliun pada tahun 2021, perseroan membukukan posisi kas bersih dengan kas dan setara kas menjadi Rp 6,1 triliun.

“Arus kas yang kuat yang dihasilkan dari operasi dan upaya yang gigih dari manajemen untuk meningkatkan modal kerja adalah kunci untuk mempertahankan Neraca Keuangan kami yang tangguh,” jelas David.

Indocement mengaku siap menghadapi tantangan situasi ekonomi di tengah pandemi yang masih berlangsung termasuk kondisi kelebihan pasokan pada industri semen, serta siap untuk berpartisipasi dalam setiap kesempatan konsolidasi pada industri semen yang membawa sinergi di masa depan.

Harga jual produk semen kantong dinaikkan sekitar 6–8 persen di sebagian besar area pasar selama kuartal IV-2021 sebagai akibat dari beban biaya yang terus meningkat. Namun kenaikan belum sepadan dengan biaya energi yang semakin meningkat sejak awal tahun 2021.

Indocement juga menaikkan harga jual semen baik kantong maupun curah di pertengahan bulan Maret 2022. Hal itu dilakukan sebagai usaha untuk meneruskan sebagian beban kenaikan biaya energi dan minyak, ditambah dengan kenaikan harga kertas dan bahan baku lainnya, efek tekanan inflasi dari kondisi saat ini.

Namun demikian, Indocement mengaku tetap optimis bersaing dalam pasar semen domestik yang diperkirakan masih tumbuh sekitar 5 persen.

https://money.kompas.com/read/2022/03/25/190844826/indocement-tunggal-prakarsa-kantongi-pendapatan-rp-1477-triliun-pada-2021

Terkini Lainnya

Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

BrandzView
Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi 'Global Shock'

Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi "Global Shock"

Whats New
Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Whats New
Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Whats New
Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Whats New
Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Whats New
IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

Whats New
Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Spend Smart
'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke