Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Robot Trading Fahrenheit Mengambil Uang dari Korbannya?

Sebelumnya, penyidik dari Polda Metro Jaya lebih dulu mengamankan empat anak buah Hendry yang bekerja sebagai karyawan pada robot trading Fahrenheit.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Auliansyah Lubis mengatakan, para pelaku berperan sebagai admin, pengelola situs, dan mencari anggota baru atau mengajak masyarakat berinvestasi di robot trading Fahrenheit.

Dikutip dari Kontan, aksi penipuan dalam robot trading Fahrenheit adalah operator membuat transaksi seolah-olah margin call (MC).

Margin call adalah peringatan dari broker atau sekuritas kepada investor untuk menambah modal ke rekening investasinya. Kondisi itu terjadi saat nilai ekuitas nasabah nyaris habis karena adanya posisi merugi cukup parah dalam akunnya.

Jika hal itu terjadi, maka seorang trader harus menambah dana akun, karena kalau tidak maka pihak broker dapat menutup paksa posisi trading-nya dalam kondisi stop out (rugi). Dari aksi memanipulasi margin call robot trading Fahrenheit menyebabkan deposit member habis terkuras.

Auliyansah membeberkan, para anggota dijanjikan keuntungan hingga 80 persen ketika mereka melakukan deposit senilai 50.000 dollar AS. Dari keuntungan 80 persen tersebut, dana anggota dipotong 20 persen untuk aplikasi robot trading tersebut.

Ia juga bilang, ada anggota yang dijanjikan profit 30 persen sebulan dan profit sehari sebesar 1 persen. Namun, di awal investasi para anggota diharuskan membeli robot trading sebesar 10 persen dari nominal dana investasi yang disetor.

Sebelumnya, salah satu korban Fahrenheit Chris Ryan bersama sejumlah korban lain melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri. Ia bilang, pencairan dana dan pembatalan pembelian tidak bisa dilakukan sejak 7 Maret 2022 lalu.

Chris menduga, pihak Fahrenheit sengaja menghilangkan uang yang dimasukkan para anggota aplikasi.

Bahkan, menurut Chris, uang member yang hilang totalnya mencapai angka fantastis, yakni Rp 5 triliun.

"Mereka dengan sengaja selama satu jam me-margin-call-kan, me-loss-kan, semua investasi hilang dan itu diduga sampai Rp 5 triliun (dari keseluruhan korban)," ucap Chris Ryan beberapa waktu lalu.

Dalam operasionalnya, robot trading itu mengeklaim dapat menghasilkan keuntungan secara konsisten dengan pengelolaan keuangan yang baik, berdasarkan ekuitas yang ada; dan secara otomatis membuka dan menutup pesanan setiap hari.

Namun faktanya, PT FSP Akademi Pro tidak memiliki izin dari Kementerian Perdagangan untuk menawarkan robot trading Fahrenheit.

Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan, platform aplikasi Fahrenheit telah diblokir bersama bersama 1.222 situs web lainnya, pada Rabu (2/2/2022).

Dari jumlah tersebut, diketahui sebanyak 21 entitas berbeda merupakan situs atas nama Fahrenheit atau merujuk pada PT FSP Academy Pro.

Beberapa di antaranya adalah beberapa di antaranya https://fspro.id/, https://fahrenheit.id/, http://fahrenheitbot.net/, dan https://fahrenheitbot.my.id/.

Sebelumnya, Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam Lumban Tobing juga bilang, pihaknya telah menghentikan robot trading Fahrenheit sejak tahun lalu, tepatnya pada Desember 2021.

Ia bilang, SWI menghentikan kegiatan robot trading tersebut lantaran melakukan kegiatan investasi ilegal.

https://money.kompas.com/read/2022/03/26/202000326/bagaimana-robot-trading-fahrenheit-mengambil-uang-dari-korbannya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke