Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara PLN Pangkas Utang Rp 51 Triliun, Dirut: Efisiensi dan Dorong Penjualan Listrik

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, perusahaan telah melakukan upaya pelunasan utang yang dipercepat sekitar Rp 30,8 triliun di 2020 dan sekitar 21,7 triliun di 2021.

"Ini dilakukan dengan upaya, baik itu menaikkan permintaan, mengelola pendapatan denganbaik, mengurangi biaya, dan pengelolaan cash flow (arus kas) yang lebih baik," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (28/3/2022).

Ia mengungkapkan, dengan penurunan utang tersebut maka biaya pokok maupun bunga utang yang ditanggung PLN pun menjadi berkurang. Bahkan, perseroan juga mampu menekan biaya operasi hingga Rp 5 triliun.

"Dengan penurunan utang sekitar Rp 51 triliun, baik itu pokok, bunga, biaya operation kami menurun Rp 5 triliun pada beban keuangan sampai dengan September 2021," kata Darmawan.

Di sisi lain, realisasi penjualan listrik PLN tercatat lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Pada 2020 realisasi penjualan listrik mencapai 243 terawatt hour (TWh) dari perkiraan semula berkisar 238-239 TWh.

Begitu pula pada 2021, realisasi penjualan listrik tercatat sebesar 257 TWh dari perkiraan sebelumnya hanya mencapai 249 TWh. Menurutnya, peningkatan penjualan di dorong oleh program konversi ke kompor induksi, electrifying agriculture, hingga diskon tambah daya.

"Jadi untuk pencapaian Sep 2021 lebih baik dengan september 2020 yang kemudian ini sesuai dengan RKAP (rencana kerja dan anggaran perusahaan) kami, untuk mampu meminimalkan dampak Covid-19," kata Darmawan.

https://money.kompas.com/read/2022/03/28/192211926/cara-pln-pangkas-utang-rp-51-triliun-dirut-efisiensi-dan-dorong-penjualan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke