Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kompas Gramedia Berencana Bikin NFT, Seperti Apa?

Adi mengatakan saat ini Kompas Gramedia tengah dalam fase kurasi NFT. Dia mengatakan, ada beberapa konsep yang masih digodok, sebelum NFT diluncurkan.

Rencana peluncuran NFT ini juga tidak lepas dari beberapa perusahaan media seperti New York Times, The Morning Post dan CNN yang lebih dulu mencoba peruntungan NFT-nya.

“Yang kita kerjakan berkaitan dengan NFT, saat ini kami sedang dalam fase kurasi. Ada beberapa konsep yang kami yakin menarik dan bisa dijadikan inspirasi saat kami membuat NFT yang akan kami rilis,” kata Adi.

Menurut Adi, media besar lain seperti New York Times menjual artikel mereka dalam bentuk NFT dengan tujuan agar pembaca mereka bisa mengetahui proses membeli NFT seperti apa, dan bagaimana pasar NFT itu bekerja. Jadi, tujuannya lebih kepada edukasi.

Sementara itu, The Morning Post menjual NFT mereka berdasarkan edisi koran yang memiliki nilai sejarah. CNN juga melakukan hal yang sama, dengan menjual berita dalam bentuk video yang paling banyak dibaca, dan uniknya CNN akan menampilkan nama pemilik NFT saat video tersebut diputar.

Di samping itu, koran olah raga Spanyol, Spanyol Marca juga menjadi salah satu inspirasi Kompas Gramedia untuk ikut membuat NFT. Menurut Adi, Marca bekerja sama dengan digital artis untuk menjual NFT mereka.

“Itulah beberapa konsep NFT yang saat ini tengah kita kerjakan untuk Kompas Gramedia,” jelas Adi.

Ajak penulis buku dan seniman berkolaborasi

Tak hanya sebatas itu, Adi juga tengah melakukan eksplorasi dalam beberapa buku mulai dari cover, ilustrasi hingga isi buku untuk menciptakan NFT. Ia juga berencana mengajak penulis dan ilustrator untuk mendukung proyek NFT ini.

“Kami mengajak, penulis buku dan seniman yang membuat ilustrasi buku tersebut, sehingga mereka mendapat bagian yang adil saat karya mereka kami buat sebagai NFT. Mudah-mudahan kami bisa berkolaborasi dengan banyak orang, yang juga memiliki ketertarikan di dunia NFT ini,” tegas dia.


Pentingnya komunitas dalam NFT

Aria Rajasa, CTO Karya Karsa menilai, saat ini penulis, pekerja seni, seperti musisi hanya mendapatkan sedikit dari pendapatan mereka yang dipublikasi. Oleh sebab itu, ia menilai pentingnya komunitas atau ekosistem untuk mendukung NFT ini, sehingga kesuksesan bisa merata.

“Penulis ataupun musisi kebanyakan dari mereka cuma mendapatkan 7-10 persen dari penghasilan yang seharusnya mereka dapatkan. Harusnya kan kreator itu dapat maksimal, tapi kelihatannya enggak,” ujar Aria.

Aria menilai, NFT bisa berjalan jika didukung dengan ekosistem yang benar. Menurutnya komunitas adalah kunci bagaimana nantinya NFT bisa menghasilkan income yang stabil. Dengan adanya komunitas, NFT juga tentunya bisa dikembangkan secara lebih serius lagi.

https://money.kompas.com/read/2022/03/29/164412926/kompas-gramedia-berencana-bikin-nft-seperti-apa

Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke