Meskipun pandemi Covid-19 masih berlangsung di Indonesia, mayoritas penjualan KEJU masih dalam produk keju blok yaitu sekitar 85,1 persen. Sisanya, dari keju lembaran 13,6 persen dan kategori lainnya 1,3 persen.
“Perseroan bersyukur dapat melalui dua tahun pandemi dengan kinerja yang baik. Penjualan bersih pada tahun lalu juga berhasil menjadi titik balik pasca penurunan penjualan yang sempat dirasakan perseroan pada tahun pertama pandemi atau periode 2020,” kata Direktur Utama PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) Bobby K Gandasaputra dalam Paparan Publik Kinerja Tahun 2021, Selasa (29/3/2022).
Bobby mengungkapkan, peningkatan penjualan mendorong peningkatan laba bersih pada tahun lalu sebesar 19,5 persen menjadi Rp 144 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 121 miliar.
“Kami masih melihat peluang pertumbuhan industri yang dahsyat ke depan. Dengan memegang misi kami untuk Memasyarakatkan keju dan Mengkejukan masyarakat, kami yakin setiap produk Prochiz akan memberi manfaat yang terbaik bagi setiap konsumennya baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” ujar Bobby.
Bobby mengungkapkan, pada tahun lalu perseroan juga meluncurkan inovasi terbaru yakni Prochiz Gold Slice 2S dan Prochiz Gold Cheddar 60 gram. Tidak berhenti dalam pengembangan ide-ide baru, tahun ini perseroan pun telah merumuskan sejumlah rencana guna menjaga kinerja.
Salah satu inovasi pada tahun ini yakni peluncuran brand F&B keju pertama di Indonesia dengan nama K-JU, produk K-JU merupakan buah kemitraan dari Prochiz X Yummy Kitchen. Selain itu, perseroan juga akan merilis dua produk baru Prochiz Cheddar Royale, serta Prochiz Quick Melt Slice.
Sementara itu, pada tahun lalu penjualan ekspor perseroan berhasil mencatatkan peningkatan hingga 113 persen menjadi Rp 66,9 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu. Penjualan ekspor menyumbang 6,4 persen dari total penjualan produk perseroan.
Sementara itu, secara keseluruhan total aset perseroan pada tahun lalu juga berhasil meningkat 13,7 persen menjadi Rp 767,7 miliar disbanding periode yang sama tahun lalu Rp 674,8 miliar.
"Strategi perseroan untuk mendukung kinerja di tahun 2022 yakni memperkuat bisnis inti dari produk dan proses. Kedua, berekspansi di jalur dirtribusi dan pemasaran melalui channel baru. Ketiga, mendorong segmen produk yang mempunyai pertumbuhan tinggi. Keempat, akan konsisten dalam meluncurkan inovasi produk baru setiap tahun," tegas Bobby.
https://money.kompas.com/read/2022/03/29/170554626/prochiz-catatkan-penjualan-senilai-rp-104-triliun-sepanjang-2021