Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Awal Perdagangan

Padahal, IHSG pada penutupan Selasa (29/3/2022), justru parkir di zona merah alias melemah di level 7.011,68 atau turun 0,54 persen. Perolehan transaksi perdagangan yang diraih sementara pagi ini sebesar Rp 1,57 triliun.

Saham yang diperjualbelikan di pasar Bursa sebanyak 2,28 miliar lembar saham. Investor asing kali ini melakukan aksi jual saham di seluruh market mencapai Rp 361,06 miliar.

Sebelumnya analis memproyeksikan adanya penguatan pergerakan IHSG pada perdagangan Rabu. Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, pergerakan IHSG pada perdagangan kemarin adalah kondisi yang wajar. Hal itu disebabkan IHSG sempat membuat level all time high lagi pada level 7.072.

"Keberhasilan IHSG bertahan di atas level 7.000 kembali mengkonfirmasi bahwa support baru sudah terbentuk pada level tersebut. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 7.000 s/d 7.072," kata dia dalam rekomendasinya.

Sementara, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, IHSG diprediksi menguat. Sebab, secara teknikal tren pergerakan masih dalam konsolidasi jangka pendek.

Ia bilang, pergerakan akan didorong rilis kinerja emiten serta pembagian dividen oleh beberapa emiten. Investor akan mencermati pembicaraan rencana damai antara Rusia-Ukraina meskipun belum menemukan titik terang. Dennies memproyeksikan, IHSG hari ini akan bergerak resistence di level 7,053 sampai 7,095, support di level 6,965 sampai 6,988.

Pergerakan Rupiah

Sementara di pasar spot, posisi kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) justru menguat. Sebelumnya, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah Rp 14.370 per dollar AS. Mengutip dari Bloomberg, pukul 09.33 WIB, kurs rupiah bergerak di level Rp 14.347 per dollar AS atau naik 23 poin (0,16 persen).

Pengamat Keuangan Ariston Tjendra memprediksikan, pergerakan mata uang Garuda akan bergerak di kisaran Rp 14.350-14.380 terhadap dollar AS hari ini. Penguatan ini dipicu perundingan perdamaian Ukraina dan Rusia yang dikabarkan menghasilkan kemajuan.

Namun demikian, lanjut Ariston, pasar masih memperhatikan isu kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini. Pekan ini, AS akan merilis data tenaga kerja yang menjadi pertimbangan Bank Sentral AS untuk menaikan suku bunga.

"Bila data dirilis menunjukkan jumlah orang yang bekerja di AS melebihi ekspektasi. Isu ini bisa menahan laju penguatan rupiah. Dari dalam negeri sendiri kelihatannya belum ada sentimen baru," kata dia dalam proyeksinya.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2022/03/30/094840326/ihsg-dan-rupiah-kompak-menguat-di-awal-perdagangan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke