Dirjen Perikanan Tangkap KKP M Zaini menjelaskan, kementerian telah memperbanyak stasiun BBM baik milik pemerintah atau swasta.
"Soal berapa kuota BBM yang dapat disalurkan, sedang kita komunikasikan dengan Pertamina. Ini dilakukan untuk memberikan kemudahan akses BBM kepada nelayan terhadap kelangkaan dan kenaikan harga," kata M Zaini dalam konferensi pers Senin (4/4/2022).
KKP fokus ke pemberdayaan dan digitalisasi nelayan
Ia mengatakan, kelangkaan BBM terutama solar memang sedang terjadi di beberapa tempat di Indonesia.
Walau demikian ia bilang, KKP sendiri tidak diizinkan untuk memberikan subsidi langsung demi pemenuhan bahan bakar ini.
Untuk itu, KKP lebih memfokuskan bantuan di sektor pemberdayaan nelayan. Misalnya, ia bilang telah melakukan pemberdayaan di 120 kampung nelayan.
"Kampung nelayan sudah kami perbaiki supaya tidak kumuh. Kami melakukan pemberdayaan terhadap usahanya. Kampung nelayan akan kita jadikan kampung digital, sehingga proses lelang ikan nantinya dapat dilakukan secara elektronik," urai dia.
Meski demikian, Zaini mengaku, semua proses pemberdayaan tersebut membutuhkan waktu untuk melihat hasilnya.
Bantuan alat tangkap ke nelayan
Selanjutnya ia bilang, bagi nelayan lokal yang telah memiliki kapal pihaknya dapat membantu dengan memberikan alat tangkap dan ketrampilan agar hasil tangkapannya meningkat.
Bagi nelayan yang ingin berpindah dari kapal kecil ke kapal tangkap besar, pihaknya juga telah menawarkan solusi.
"Misalnya nelayan sudah bosan dengan kapal kecil, dia bisa mencoba ke kapal besar, ikut penangkapan ikan terukur. Kami akan bantu," imbuh dia.
Ia bilang, kapal besar yang ingin menangkap ikan di Indonesia wajib menyertakan anak buah kapal (ABK) dalam negeri, terutama ABK lokal di dalam kapalnya.
"Jadi kalau ada kenalan nelayan yang ingin jadi ABK kapal besar, kami bisa bantu," tandas dia.
https://money.kompas.com/read/2022/04/04/124321326/kelangkaan-solar-tekan-nelayan-kkp-tambah-stasiun-bbm-dan-kuota-solar-ke