Permasalahan tersebut menyebabkan buruknya kondisi ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin. Apa saja permasalahan yang dihadapi Indonesia pada masa tersebut?
Artikel ini akan mengulas kebijakan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin di Indonesia, termasuk mengenai adanya Deklarasi Ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin.
Berikut ini permasalahan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin yang dihadapi Indonesia:
Untuk mengatasi hal tersebut, Indonesia pun mencoba menanggulangi permasalahan tersebut dengan sejumlah kebijakan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin. Namun, penanggulangan ini mengalami kegagalan.
Kegagalan dalam penanggulangan permasalahan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin disebabkan oleh:
Sistem ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin yang berlaku adalah, semua aktivitas ekonomi disentralisasikan di pusat pemerintahan. Sistem tersebut kerap disebut juga dengan sistem ekonomi terpimpin.
Penunjangan Ekonomi Indonesia
Salah satu kebijakan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin adalah membentuk Badan Perancang Pembangunan Nasional (Bappenas).
Terbentuknya Depernas dan Bappenas
Pada 15 Agustus 1959, dibentuk Dewan Perancang Nasional (Depernas) yang dipimpin oleh Moh. Yamin dengan anggota sejumlah 50 orang.
Tujuan dibentuknya Depernas ini adalah untuk merencanakan pembangunan ekonomi di bawah Kabinet Djuanda atau Kabinet Karya (1958). Harapannya, kondisi ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin bisa jadi lebih baik.
Tugas Depernas adalah sebagai berikut:
Pada 1963, sebagai kelanjutan kebijakan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin, nama Depernas pun berubah menjadi Bappenas yang dipimpin oleh Presiden Soekarno.
Adapun tugas Bappenas adalah:
Devaluasi atau penurunan nilai uang
Untuk mengatasi permasalahan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin, pemerintah juga menerapkan devaluasi atau penurunan nilai uang.
Tujuan adanya devaluasi adalah:
Pada 25 Agustus 1959, pemerintah Indonesia mengumumkan devaluasi, yaitu sebagai berikut:
Namun, usaha ini tetap tidak mampu mengatasi kemerosotan perekonomian Indonesia, terutama perbaikan dalam bidang moneter.
Deklarasi Ekonomi (Dekon)
Deklarasi Ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin dibentuk pada 28 Maret 1953 sebagai respons atas buruknya kondisi ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin.
Tujuan deklarasi ekonomi sendiri adalah untuk perbaikan ekonomi secara menyeluruh. Terbentuknya dekon ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal, yaitu:
Sayangnya, Deklarasi Ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin mengalami kegagalan yang disebabkan oleh:
Itulah ulasan mengenai sejumlah permasalahan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin sekaligus sebagai gambaran Kondisi ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin.
Referensi:
Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Verelladevanka Adryamarthanino | Editor: Nibras Nada Nailufar)
https://money.kompas.com/read/2022/04/04/193838626/mengingat-permasalahan-ekonomi-pada-masa-demokrasi-terpimpin