Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemenkeu: Jika Target Penurunan Emisi Tak Tercapai, Ekonomi RI Bisa Turun 3,5 Persen

Indonesia dalam Perjanjian Paris telah menyepakati Nationally Determined Contributions (NDC) yang menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan usaha sendiri, dan 41 persen dengan dukungan internasional di 2030.

Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral (PKPPIM) Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Dian Lestari mengatakan, bila target penurunan emisi di 2030 tak tercapai, maka kinerja ekonomi Indonesia akan turun hingga 3,5 persen dari Produk domestik bruto (PDB).

"Diperkirakan kalau target NDC di 2030 itu tidak tercapai, kalau itu tidak melakukan secara baik dan konsisten kekuatirannya ini bisa menurunkan kinerja ekonomi kita sampai dengan 3,5 persen dari PDB," ujarnya dalam webinar Kompas Talks: Peluang Pendanaan Dalam Implementasi Ekonomi Hijau, Selasa (5/4/2022).

Ia menjelaskan, Indonesia sebagai negara kepulauan yang rentan akan bencana alam, bakal sangat terdampak jika transisi energi dan penurunan emisi tidak tercapai. Perubahan iklim akan membuat Indonesia rentan mengalami bencana hidrometeorologi.

Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang dampaknya dipicu oleh kondisi cuaca dan iklim dengan berbagai parameternya. Antara lain badai siklon tropis, hujan lebat, gelombang panas, kekeringan, dan banyak lagi.

"Makannya kalau ini tidak kita atasi secara timely dan proper ke depan, dampak dari berbagai bencana akibat perubahan iklim atau bencana hidrometeorologi itu akan semakin besar pengaruhnya menggerus kinerja ekonomi yang sudah tercapai sejauh ini," jelas Dian.

Kendati demikian, lanjutnya, dalam upaya mencapai target penurunan emisi, pemerintah tak bisa bergerak sendiri sebab kemampuan anggaran negara hanya sanggup mencakup 30 persen dari total kebutuhan dana Rp 3.500 triliun untuk transisi energi.

Oleh sebab itu, diperlukan keterlibatan pihak lain yaitu masyarakat, sektor swasta, dan dunia internasional.

Dia mengungkapkan, saat ini dari sisi fiskal sendiri, pemerintah telah berupaya memberikan sejumlah insentif untuk mendorong keterlibatan berbagai pihak, khususnya swasta, dalam melakukan transisi ke energi terbarukan.

Seperti dengan memberikan beragam insentif perpajakan yang diberikan untuk sektor-sektor yang mendukung transisi energi, terutama di bidang energi panas bumi (geothermal). Terbaru, pemerintah juga memberikaninsentif diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil listrik.

Selain itu, dari sisi pembiayaan, pemerintah menerbitkan sukuk berkelanjutan (green sukuk) bertaraf global. Sukuk ini sekaligus menjadi cara Indonesia memperluas basis investor di luar negeri, utamanya dalam pendanaan hijau.

"Jadi memang tidak bisa hanya mengharapkan sumber-sumber pendanaan publik, tapi private sector (swasta) dan dunia internasional juga harus dimobilisasi untuk memaksimalkan pembiayaan dalam transisi ke ekonomi hijau," kata Dian.

https://money.kompas.com/read/2022/04/06/054145226/kemenkeu-jika-target-penurunan-emisi-tak-tercapai-ekonomi-ri-bisa-turun-35

Terkini Lainnya

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke