Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mahendra Siregar, Wakil Menteri Era SBY yang Kini Jadi Ketua OJK, Apa saja Visi Misinya?

Mahendra akan menggantikan kepemimpinan Wimboh Santoso yang masa baktinya segera berakhir. Nantinya, Mahendra akan memimpin besama 7 anggota dewan komisioner lainnya, seperti Mirza Adityaswara, Dian Ediana Rae, Inarno Djajadi, Ogi Prastomiyono, Sophia Issabella Wattimena, dan Friderica Widyasari Dewi.

Dalam fit and proper test, Mahendra mengatakan bahwa Indonesia mempunyai potensi dalam memperluas dan memperdalam sektor jasa keuangan. Hal ini karena jasa keuangan di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara - negara ASEAN juga negara - negara G20.

Pria kelahiran Bandung 17 Oktober 1962 ini merinci, di Indonesia sistem perbankan, seperti kredit bank swasta saat ini 33 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Sementara itu, di negara Asean lainnya sudah mencapai lebih dari 100 persen. Negara G20 juga telah mencapai 99 persen, sehingga Indonesia masih tertinggal jauh.

Adapun visi misi Mahendra yakni meningkatkan efektivitas kepemimpinan OJK, menguatkan struktur ke Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), serta pasar modal tanah air, fokus pada sistem pelayanan satu pintu, meningkatkan efektifitas pengawasan pemeriksaan dan penyidikan, bekerja sama dan berkordinasi dengan regulator secara efektif, bersinergi dengan pemerintah, DPR, dan lembaga negara untuk mendorong pembangunan berkelanjutan.

Target kinerja OJK

Mahendra juga telah menetapkan target pencapaian kinerja OJK dalam tiga tahap yakni 100 hari, 1 tahun dan 2 tahun.

Dengan potensi besar pada sektor jasa keuangan nasional, maka untuk memaksimalkan potensi tersebut, prioritas utama adalah meningkatkan efektivitas kepemimpinan dalam kelembagaan OJK yang bersifat kolektif dan kolegial.

“Sehingga pengawasan terintegrasi dan kualitas perlindungan konsumen serta masyarakat dapat semakin ditingkatkan," ujar Mahendra.


Dari Wamenlu jadi Ketua OJK

Sebagai informasi, Mahendra saat ini masih menduduki posisi Wakil Menteri Luar Negeri. Mahendra juga sebelumnya pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Dia juga tercatat dalam pemerintahan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Mahendra juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sebagai Wakil Menteri Keuangan Indonesia dan juga sebagai Wakil Menteri Perdagangan Indonesia.

Dia juga pernah menjabat sebagai Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerjasama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional. Selain dalam ranah pemerintahan, Mahendra Siregar juga diketahui pernah berperan sebagai komisaris dari PT Dirgantara Indonesia dan PT Aneka Tambang.

Dalam sektor perbankan, Mahendra Siregar sempat menempati jabatan sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank pada 2009. Sementara, perihal pendidikan, Mahendra Siregar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia dan meraih gelar Magister Ekonomi dari Monash University, Australia.

https://money.kompas.com/read/2022/04/08/090000626/mahendra-siregar-wakil-menteri-era-sby-yang-kini-jadi-ketua-ojk-apa-saja-visi

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke