IHSG Menguat di Sesi I Perdagangan, Asing Borong TLKM, BBRI, dan UNTR

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada pada level 7.188,78 atau naik 61,41 poin atau 0,86 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di level 7.127,36.

Sementara itu, terdapat 261 saham yang hijau, 238 saham merah dan 178 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 8,2 triliun dengan volume 14 miliar saham.

Aksi beli bersih tertinggi siang ini antara lain Telkom Indonesia (TLKM), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan United Tractors (UNTR), masing-masing sebesar Rp 206,2 miliar, Rp 99 miliar, dan Rp 89,1 miliar.

BBRI siang ini menguat 0,6 persen di level Rp 4.570 per saham, TLKM melemah 0,2 persen di posisi 4.620, dan UNTR melesat 5,8 persen menjadi Rp 28.750 per saham.

Sementara itu, net sell asing terbesar siang ini dicatatkan oleh Industri Jamu dan Farmasi Sido Mucul (SIDO), Mitra Pinasthika Mustika (MPMX), dan Unilever (UNVR), masing – masing Rp 6,9 miliar, Rp 4,9 miliar, dan Rp 4 miliar.

SIDO melemah 1,06 persen di posisi Rp 930 per saham, MPMX naik 0,4 persen menjadi Rp 1.065 per saham, dan UNVR di level Rp 3.550 per saham atau turun 0,56 persen.

Top gainers siang ini antara lain, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) yang melesat 10,6 persen di level Rp 3.370 per saham, Merdeka Copper Gold (MDKA) melonjak 6,4 persen menjadi Rp 5.400 per saham, dan Harum Energy (HRUM) menguat 5,6 persen di posisi Rp 13.100 per saham.

Top losers siang ini antara lain, Bank Jabar (BJBR) yang ambles 4,6 persen menjadi Rp 1.445 per saham, Bank Neo Commerce (BBYB) di posisi Rp 1.875 per saham atau turun 2,8 persen, dan Allo Bank (BBHI) melemah 2,07 persen di level Rp 5.900 per saham.

Bursa Asia mixed dengan kenaikan Nikkei 0,11 persen, dan Shanghai Komposit 0,37 persen. Sementara itu, Strait Times melemah 0,76 persen, dan Hang Seng Hong Kong turun 0,34 persen.

Berdasarkan Bloomberg, rupiah pada tengah siang ini bergerak stagnan. Pukul 12.14 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.362 per dollar AS atau tidak bergerak dibanding sebelumnya.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.