Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Besaran Subsidi Pemerintah untuk BBM dan LPG 3 Kg agar Harga Jual Murah

Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, mengatakan harga jual Solar dan belakangan Pertalite yang menjadi BBM Penugasan serta LPG 3 Kg domain penentuan harga berada pada pemerintah.

“Untuk Pertalite kemungkinan pertimbangan karena volumenya cukup besar jadi ada kehati-hatian dari Pemerintah untuk menaikkan harganya,” kata Komaisi melalui keterangannya, Senin (11/4/2022). 

Rinciannya, subsidi Solar sebesar Rp 7.800 per liter dari harga beli masyarakat sebesar Rp 5.150 per liter. Subsidi Pertalite Rp 4.000-Rp 4.500 per liter dari harga yang diterima konsumen Rp 7.650 per liter.

Subsidi LPG 3 kg sebesar Rp 11.250 per kg atau Rp 33.750 per tabung dari harga yang diterima konsumen sebesar Rp 20.000-an per tabung.

BBM Indonesia salah satu termurah di Asia Tenggara

Berdasarkan data, harga BBM di Indonesia termasuk sebagai salah satu yang termurah di Asia Tenggara. Harga BBM Indonesia menggunakan rujukan Permen ESDM No.20/2021 tentang Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

“Untuk RON 95 (setara Pertama Plus), Malaysia menetapkan Rp 6.965 per liter, Indonesia setara Rp 16.500. Lebih murah ketimbang Singapura Rp 30.208, Thailand Rp 19.767 per liter, Filipina Rp 20.828 per liter, Vietnam Rp 18.647 per liter, dan Kamboja Rp 20.521 per liter,” kata Komaidi.

Sementara untuk BBM RON 92 (Pertama) harga jual dinaikkan jadi Rp 12.500. Kenaikan dilakukan setelah hampir tiga tahun lamanya Pertama tidak mengalami penyesuaian. Itu pun Pertamina menyubsidi Rp 3.500 per liter dari harga keekonomiannya. 

Menurut Permen ESDM No.20/2021, berdasarkan formulasi perhitungan harga BBM RON 92 maka harga keekonomian BBM RON 92 saat ini berada pada kisaran Rp 15.000 – Rp 17.000 per liter.

Hingga saat ini, Pertamax adalah satu-satunya BBM RON 92 paling murah harganya dibanding SPBU swasta lain. Di SPBU Vivoharga Revvo 92 (RON 92) Rp 12.900. di SPBU BP-AKD BP 92 (RON 92) dijual  Rp12.990 per liter. Di SPBU Shell V-Power (RON 92) dijual Rp 16.500 per liter.


Harga keekonomian tiap negara berbeda, sebabkan BBM Malaysia lebih murah

Harga keekonomian BBM pada tiap-tiap negara bisa berbeda. Hal ini disebabkan perbedaan pada biaya pengolahan, biaya distribusi, biaya penyimpanan, margin usaha, dan pajak BBM pada masing-masing negara.

Harga keekonomian BBM adalah harga jual BBM yang telah mengakomodasi semua variabel pembentuk harga. Adapun variabel pembentuk harga jual BBM adalah biaya bahan baku, biaya pengolahan, biaya distribusi, biaya penyimpanan, margin usaha, dan pajak.

“Kenapa, misalnya, harga BBM di Malaysia lebih murah dibandingkan Indonesia, karena subsidi yang diberikan pemerintah terhadap warganya juga berbeda,” ujar Komaidi.

Hans Kwee, Analis Komoditas yang juga Direktur Ekuator Swarna Investama, mengatakan wajar bahwa harga BBM termasuk juga LPG, saat ini dalam tren naik karena kedua komoditas tersebut mengalami gangguan pasokan akibat geopolitik global.

Sebagian besar kenaikan akhir-akhir ini karena perang di Ukraina dimana negara anggota NATO mengurangi pembelian gas dan minyak Rusia dan mencari sumber lain.

“Hal ini mendorong kenaikan harga. Dibandingkan China dan India harga BBM di kita lebih murah, kendati beberapa negara lain seperti Malaysia jauh lebih murah. Di Malaysia murah karena disubsidi pemerintahnya,” ujar Hans.

Harga BBM subsidi tidak naik untuk jaga stabilitas ekonomi

Hans mengapresiasi sikap pemerintah dan Pertamina yang tidak menaikkan harga Biosolar, Pertalite, dan LPG 3 kg.

Menurut dia, ketiga komoditas tersebut dikonsumsi masyarakat kelas menegah ke bawah dan dipakai untuk transpostasi publik dan barang dan jasa.

“Bila tiga komponen ini naik, inflasi akan naik tinggi dan daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah akan sangat terganggu,” ujarnya.

Pertamina sebelumnya menyatakan bahwa harga Pertalite tidak naik alias tetap Rp 7.650 per liter, meski harga minyak mentah dunia terus melonjak akibat konflik politik antara Rusia dengan Ukraina.

Kebijakan tidak menaikkan harga Pertalite untuk menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli, karena masyarakat banyak menggunakan Pertalite.

“Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara yang berperan dalam mengelola energi nasional sangat mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dalam penetapan harga produk BBM,” kata Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina, belum lama ini.

https://money.kompas.com/read/2022/04/11/153544826/besaran-subsidi-pemerintah-untuk-bbm-dan-lpg-3-kg-agar-harga-jual-murah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke