Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OJK Catat Tingkat Inklusi Pasar Modal Syariah Baru Capai 4 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat pemanfaatan atau penggunaan instrumen pasar modal syariah masih sangat rendah. Padahal, pasar modal syariah telah beroperasi 25 tahun di Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen mengatakan, hasil Survei Nasional Pasar Modal Syariah yang dilaksanakan pada 2021 menunjukan, tingkat inklusi pasar modal syariah baru mencapai 4 persen. Pada saat bersamaan, tingkat literasi pasar modal syariah baru mencapai 15 Persen.

"Data tersebut menunjukan bahwa masih cukup banyak ruang atau potensi dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal syariah di Indonesia," ujar dia dalam Peluncuran Video Edukasi dan Video Sejarah Pasar Modal Syariah, Selasa (12/4/2022).

Rendahnya tingkat inklusi pasar modal syariah selaras dengan hasil survei terhadap 5.016 responden survei yang menyatakan, baru 1 dari 10 orang responden menggunakan instrumen pasar modal.

Hoesen menilai, salah satu tantangan utama dalam meningkatkan literasi pasar modal syariah adalah terbtasnya literatur atau referensi terkait perkembangan pasar modal syariah.

Oleh karenanya, pada 2019, OJK telah menyusun buku modul pasar modal syariah, sebagai media pembelajaran terstruktur mengenai pasar modal syariah. Lalu, pada 2021 OJK telah memproduksi 13 video edukasi modul pasar modal syariah.

"Video edukasi tersebut diproduksi dalam rangka membantu masyarakat agar lebih mudah memahami isi dari buku modul pasar modal syariah," kata Hoesen.

Selain itu, OJK juga membuat video edukasi pasar modal syariah. Ini dibuat untuk memberikan pemahaman terkait latar belakang pasar modal syariah Indonesia kepada masyarakat.

"Video sejarah ini menjadi sangat berharga, karena dituturkan langsung oleh para pelaku sejarah pasar modal syariah Indonesia," tutur Hoesen.

Lebih lanjut Hoesen bilang, selama 25 tahun beroperasi, pasar modal syariah Indonesia telah mencapai berbagai milestone. Salah satu capaian utama yang telah dicetak ialah, nilai kapitalisasi pasar saham yang masuk daftar efek syariah telah mencapai Rp 4.254,5 triliun dan suku korporasi outstanding sebesar Rp 36,7 triliun.

Namun demikian, OJK menekankan, ke depan masih akan banyak tantangan yang dihadapi pasar modal syariah. Ini meliputi dinamika pasar dan isu global seperti perkembangan fintech dan sustainibility finance.

"Oleh karena itu peningkatan jumlah sumber daya manusia yang berkualitas, pengembangan variasi produk, serta dukungan infrastruktur yang memadai, menjadi fokus yang harus dicapai pasar modal syariah Indonesia ke depan," ucap Hoesen.

https://money.kompas.com/read/2022/04/12/151500526/ojk-catat-tingkat-inklusi-pasar-modal-syariah-baru-capai-4-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke