Isu merger ini diketahui berdasarkan pemberitaan di Bloomberg.
"Mohon maaf kami belum bisa memberikan komentar atas isu tersebut. Saat ini fokus utama kami adalah untuk mendukung pemulihan pariwisata Indonesia dengan menggelar berbagai program yang fokus pada customer-centric untuk membantu kesejahteraan para pelaku pariwisata di Indonesia," ujar Public Relations Manager tiket.com Sandra Ayu Darmosumarto saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/4/2022).
Pun dengan Blibli. Hingga berita ini dinaikkan, Blibli enggan memberi komentarnya terkait isu merger ini.
Dimiliki Djarum Group
Sebenarnya, tiket.com dan Blibli dibekingi oleh salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia yang sama, yaitu Djarum Group.
Sebagaimana diketahui Djarum Group ini dinahkodai orang terkaya di Indonesia yaitu Budi Hartono dan Michael Hartono.
Global Digital Niaga (Blibli) sendiri merupakan anak perusahaan pemodal ventura milik Djarum Group, Global Digital Prima (GDP). Sementara tiket.com adalah perusahaan travel agent tiket.com yang diakuisisi GDP pada Juni 2017 silam.
Artinya, saat ini, keduanya boleh dibilang sudah berada di bawah atap yang sama, yaitu Grup Djarum.
Namun, bila keduanya benar-benar merger, maka tiket.com dan Blibli akan bergabung dan menjadi perusahaan dengan entitas gabungan yang baru.
Rencana IPO tiket.com
Kabar rencana tiket.com akan melantai di bursa saham sebenarnya sudah diungkapkan perusahaan pada Mei 2021 lalu.
Pada Oktober 2021, dalam sebuah wawancara dengan media Kr-Asia, CEO tiket.com George Hendrata mengatakan bahwa perusahaannya akan melakukan IPO pada 2022 mendatang.
"Kami semakin dekat. 2022 akan menjadi tahunnya," kata George sebagaimana dikutip Kompas.com dari Kr-Asia.
Meski belum ada detail lebih lanjut soal IPO tiket.com, yang jelas, George mengonfirmasi bahwa tiket.com akan melantai di bursa saham.
Menurut laporan Bloomberg, tiket.com tengah mempertimbangkan untuk melantai di bursa saham melalui perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau SPACs (special purposes acquisition companies), bernama COVA Acquisition.
Menurut sumber, perundingan merger dan IPO tengah berlangsung dan belum ada keputusan akhir yang dihasilkan.
Selain lewat SPAC, George juga mengatakan kepada Bloomberg TV pada Mei lalu, bahwa perusahaannya juga mempertimbangkan untuk menjajaki IPO tradisional serta kemungkinan menggabungkan dengan salah satu super apps Asia Tenggara.
https://money.kompas.com/read/2022/04/12/163000726/dikabarkan-merger-tiket.com-dan-blibli-kompak-bungkam