Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inflasi Merangkak Naik, Kapan BI Sesuaikan Suku Bunga?

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks harga konsumen (IHK) terus merangkak naik sejak awal tahun 2022. Bahkan hingga Maret kemarin, laju inflasi tahunan Indonesia telah mencapai 2,64 persen, disebabkan kenaikkan harga berbagai jenis komoditas.

Lantas dengan mulai naiknya inflasi nasional, kapan Bank Indonesia (BI) melakukan penyesuaian terhadap suku bunga acuan? Mengingat peningkatan suku bunga acuan adalah salah satu bentuk kebijakan moneter yang digunakan untuk mengendalikan tingkat inflasi.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, bank sentral masih tetap pada pendiriannya untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 3,5 persen. Ditetapkannya suku bunga acuan pada level rendah ini telah memperhitungkan proyeksi inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.

Ia menjelaskan, BI hanya akan melakukan penyesuaian suku bunga acuan apabila terjadi inflasi yang bersifat fundamental. Sementara itu, inflasi yang terjadi saat ini dinilai belum memberikan dampak rembetan.

"Jadi tekanan-tekanan harga pangan ataupun tekanan harga energi tentu saja Bank Indonesia tidak akan merespons first round impact, dampak pertamanya," kata dia, dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK II Tahun 2022, Rabu (13/4/2022).

"Yang kita respons adalah dampak rambatannya kalau inflasi itu kemudian berdampak secara fudamental terhadap inflasi, yang indikatornya tentu saja adalah inflasi inti," tambah Perry.

Oleh karenanya, Perry menegaskan, bank sentral saat ini masih melakukan pemantauan terhadap pergerakan harga yang terjadi di pasar. Evaluasi terhadap tingkat inflasi dan dampaknya terhadap perekonomian akan terus dilakukan BI.

Di tengah tren kenaikkan inflasi global, BI juga optimis tingkat inflasi masih akan terjaga di rentang yang telah ditetapkan, yakni 3 plus minus 1 persen, atau 2-4 persen.

"Pemerintah terus memantau tekanan-tekanan harga ke depan, bagaimana respons dari pasokannya, respons dari fiskalnya, dan kami bisa menakar dampak dari inflasinya," tutur Perry.

Lebih lanjut Perry bilang, sebelum melakukan penyesuaian suku bunga BI akan terlebih dahulu mengambil langkah awal, seperti pengurangan likuiditas atau normalisasi likuiditas. Ini sebenarnya sudah dilakukan bank sentral dengan meningkatkan giro wajib minimum (GWM) sejak Maret kemarin.

"Ke depannya, sesuai dengan perkiraan inflasi bagiamana menakar suku bunga yang sejauh ini kami pertahankan 3,5 persen, sampai ada tanda-tanda inflasi ke depan," ucap Perry.

https://money.kompas.com/read/2022/04/13/131000926/inflasi-merangkak-naik-kapan-bi-sesuaikan-suku-bunga-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke