Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lewat Program Taxi Alsintan, Kementan Hibahkan Peralatan Pertanian Modern untuk Petani Banyuasin

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) menghibahkan sejumlah bantuan berupa alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mendukung pertanian di Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).

Penyerahan alsintan tersebut merupakan bagian dari pengembangan program Taksi Alsintan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Provinsi Sumsel.

Untuk diketahui, Taksi Alsintan merupakan program Kementan guna mendukung percepatan pembangunan pertanian modern di Indonesia.

Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan, Ali Jamil mengatakan, pemanfaatan KUR membuat para petani tidak lagi harus mengeluarkan biaya pribadi untuk membeli berbagai jenis alsintan sesuai kebutuhan mereka.

"Gunakanlah uang yang sudah disiapkan pemerintah melalui program KUR itu. Program ini seharusnya juga tersedia di bank negara maupun bank daerah untuk membangun pertanian kita (Indonesia)," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/7/2021).

Adapun kunci keberhasilan program tersebut, lanjut Ali, adalah petani tidak lupa membayar utang atau kreditnya jika sudah panen.

Selain petani, menurutnya, para pemuda atau generasi milenial juga harus berpikir visioner, cerdas untuk melihat masa depan yang cerah dan seperti apa mereka harus mengubahnya.

Oleh karenanya, Ali mengajak seluruh insan pertanian agar dapat memanfaatkan peluang yang ada.

"KUR 2020 yang dialokasikan kepada pertanian sebesar Rp 50 triliun. Dengan realisasi Rp 55 triliun, hanya terdapat tunggakan 0,03 persen,” imbuhnya.

Untuk mengawasi jalannya KUR itu, sebut Ali, menjadi tugas penyuluh pertanian lapangan (PPL). Dari kepala dinas (kadis) hingga bupati harus menugaskan PPL untuk mengawasi KUR.

KUR itu, kata dia, dibayarkan nanti setelah panen. Jadi, para petani diminta tidak melupakan tanggung jawab mereka untuk membayar.

“Bunga KUR di masa pandemi Covid-19 ini direlaksasi 3 persen," jelas Ali.

Sementara itu, ia menjelaskan, target realisasi KUR pada 2021 sebesar Rp 70 triliun dan telah terealisasi Rp 85 triliun.

"Alhamdulillah dari data kami diketahui non-performing loan (NPL) atau kredit macet sekitar 0,6 persen. Pada 2021 dan 2020 targetnya Rp 50 triliun dengan realisasi Rp 55 triliun dan NPL 0,03 persen,” ujar Ali.

Dia berharap target KUR 2022 bernilai sekitar Rp 90 triliun dapat dimanfaatkan oleh petani dengan sebaik mungkin.

Tak hanya manfaatnya, tetapi diharapkan pula berdampak signifikan dan positif terhadap kinerja pertanian di Tanah Air.

Pertanian konvensional harus ditinggalkan

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, metode pertanian konvensional harus ditinggalkan.

"Pertanian telah memasuki era teknologi. Artinya, kami sudah harus meninggalkan cara-cara lama dalam bertani," katanya.

Menurut SYL, penggunaan alsintan harus di kedepankan karena dengan alat pertanian ini bisa meningkatkan produktivitas.

Sementara itu, Kadis Pertanian dan Holtikultura Sumsel, Bambang Pramono mengatakan, pihaknya sengaja datang ke Banyuasin untuk menyerahkan alsintan dalam program Taksi Alsintan.

"Program ini sudah dicanangkan oleh Mentan. Sumsel, khususnya Kabupaten Banyuasin, dipilih untuk menjadi tempat model pengembangan program Taksi Alsintan,” jelasnya.

Atas terselenggaranya program pengembangan tersebut, lanjut Bambang, Dinas Pertanian Provinsi Sumsel memberikan apresiasi yang tinggi serta dukungan tiada henti kepada Kabupaten Banyuasin.

Adapun dukungan yang diberikan Dinas Pertanian Provinsi Sumsel itu, baik di dalam kementerian, dari provinsi, maupun program bangkitnya Kabupaten Banyuasin.

Sebagai pemimpin Banyuasin, Bupati Askolani mengatakan, pertanian di wilayahnya sangat memungkinkan untuk dikembangkan.

"Kami masih sangat yakin dengan menambah luas lahan tanam, sangat mungkin menambah hasil produksi," katanya.

Menurut Askolani, hasil gabah di Kabupaten Banyuasin sudah ada yang mencapai di atas 8 ton.

"Makanya mari sama-sama membangun. Membangun Indonesia dan pangan Indonesia. Dari Banyuasin saja selesai urusannya, kami sekarang sedang uji coba drone agar biaya usaha tani bisa lebih efektif dan efisien," imbuhnya.

Tak hanya itu, Askolani mengaku, pihaknya juga tengah mengembangkan petani milenial.

Para petani milenial itu diberikan arahan serta motivasi sesuai dengan yang dicanangkan Mentan SYL dan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi).

https://money.kompas.com/read/2022/04/16/094121126/lewat-program-taxi-alsintan-kementan-hibahkan-peralatan-pertanian-modern-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke