JAKARTA, KOMPAS.com - Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi) memprediksi harga daging sapi bakal mengalami kenaikan hingga hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.
Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi) Asnawi mengatakan, naiknya harga daging sapi di dalam negeri jelang Idul Fitri nanti tergantung seberapa banyak ketersediaan sapi hidup siap potong.
Bahkan Asnawi memprediksi, lima hari sebelum Lebaran, harganya bisa meroket mencapai Rp 200.000 per kilogram.
"Harga daging sapi diproyeksikan bisa terus naik hingga Lebaran nanti. Menjelang lebaran, H-3 atau H-5 bisa terjadi lonjakan harga lagi. Nggak semua pasar sama. Tapi bisa tembus Rp 200.000 per kilogram," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/4/2022).
Lebih lanjut Asnawi mengatakan, saat ini harga daging sapi di setiap pasar beragam, mulai dari Rp 130.000 per kilogram hingga ada yang tembus Rp 180.000 per kilogram.
"Sekarang kalau pedagang jual di harga Rp 150.000 per kilogram, itu wajar. Modal mereka aja sudah Rp 148.000-an. Masa mau jual di bawah itu, rugi dong," ujar Asnawi
Di sisi lain, Asnawi menilai, masuknya daging kerbau beku ke dalam negeri tidak akan menurunkan harga daging sapi di pasaran. Sebab menurut dia, harga pembelian di tingkat pedagang sudah mencapai Rp 148.960.
"Harga daging sapi tetap, tidak akan terpengaruh dari masuknya daging kerbau ke dalam negeri. Harga beli pedagang aja sudah Rp 148.960," kata Asnawi.
Menurutnya adanya daging kerbau beku di pasaran nanti hanya menjadi alternatif pilihan kepada masyarakat. Namun tetap, dia menekankan bahwa minat masyarakat tetap pada daging sapi segar.
https://money.kompas.com/read/2022/04/19/153000826/jappdi-prediksi-harga-daging-sapi-tembus-rp-200.000-per-kilogram-hingga