Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ditopang Ekspor, CORE Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen di Kuartal I 2022

Berbeda dengan kondisi sebelum pandemi, Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal mengatakan, pertumbuhan ini akan lebih banyak ditopang oleh kinerja ekspor alih-alih konsumsi rumah tangga.

Kendati begitu, konsumsi rumah tangga turut menopang pertumbuhan. Meski terjadi peningkatan kasus Omicron pada Januari - Februari 2022, peningkatan konsumsi jauh lebih baik dibanding kuartal III tahun 2021 saat Indonesia dihantam pandemi Covid-19 varian Delta.

"Kami prediksi di kuartal I tahun ini potensi pertumbuhan ekonomi antara 4,5-5 persen. Dan ini disebabkan adalah dorongan net ekspor yang besar, tapi juga kontribusi dari konsumsi domestik lebih signifikan," kata Faisal dalam webinar CORE Quarterly Review 2022 di Jakarta, Selasa (19/4/2022).

Faisal mengungkapkan, kinerja ekspor masih akan baik sepanjang tahun 2022. Kinerja ini didukung oleh tingginya harga-harga komoditas unggulan Indonesia.

Pada Maret 2022, nilai ekspor Indonesia tembus 26,50 miliar dollar AS, menjadi yang terbesar sepanjang sejarah. Badan Pusat Statistik mencatat, kinerja ekspor itu meningkat sebesar 29,42 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan 44,36 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Hal ini membuat neraca perdagangan RI pada Maret 2022 tercatat surplus sebesar 4,53 miliar dollar AS. Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan mencapai 9,33 miliar dollar AS.

"Konsumsi rumah tangga kuartal I 2022 sudah lebih mild dibanding konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2021, walau belum full swing. Tapi yang lebih besar adalah dorongan dari net ekspor yang besar sehingga pertumbuhan bisa mencapai range 4,5-5 persen," ucap Faisal.

Di sisi lain, pertumbuhan juga dipengaruhi oleh factor base effect dari pertumbuhan ekonomi di periode yang sama tahun lalu. Tercatat pada kuartal I 2021, pertumbuhan ekonomi RI masih tercatat minus 0,74 persen.

"Jangan lupa di kuartal I 2022 juga ada low base effect karena kuartal I 2021 itu masih -0,7 persen. Jadi untuk full year (prediksi) kita masih sama (seperti) di outlook sebelumnya, yakni 4-5 persen," jelas dia.


Hambatan pertumbuhan ekonomi 5 persen

Namun kata Faisal, mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen bukanlah jalan yang mudah pula.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang belum signifikan, bisa dihantam oleh tingkat inflasi yang meningkat akibat kenaikan harga komoditas. Di negara-negara maju seperti AS, inflasi sudah meningkat menjadi 7,9 persen dan menjadi yang tertinggi sejak 50 tahun terakhir.

Kemudian, kenaikan harga komoditas unggulan yang mempengaruhi tingginya net ekspor Indonesia kemungkinan akan menurun di semester II tahun 2022.

"Kita melihat harga komoditas sudah sedikit menurun sehingga tidak terus meningkat. Jadi efeknya nanti terhadap pertumbuhan ekspor mulai melambat. Kemungkinan mencapai pertumbuhan ekonomi juga susah," tandas Faisal.

https://money.kompas.com/read/2022/04/19/160000626/ditopang-ekspor-core-prediksi-ekonomi-ri-tumbuh-5-persen-di-kuartal-i-2022

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke