Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perempuan Ini Buktikan Bidang Teknologi Tidak Hanya Bisa DIkuasai Laki-Laki

JAKARTA, KOMPAS.com - Bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika atau STEM di berbagai industri identik dikerjakan oleh laki-laki.

Menurut data Kementerian Perindustrian tahun 2018, hanya 12 persen perempuan yang berasal dari jurusan terkait STEM di Indonesia. Alhasil partisipasi perempuan dalam sektor pekerjaan terkait STEM pun menjadi terbatas.

Namun, stigma ini berusaha dihilangkan oleh Machine Learning Engineer Traveloka, Devina Ekawati.

Perempuan lulusan Teknik Informatika di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini menantang dirinya untuk mempelajari teknologi baru untuk meningkatkan kemampuannya di bidang TIK.

Dia berusaha untuk mempelajari lebih dalam tentang machine learning dan kecerdasan artifisial tanpa memperdulikan bidang ini masih didominasi laki-laki.

"Sejak awal, saya memilih terjun memelajari machine learning dan Artificial Intelligence karena saya memang punya ketertarikan tinggi terhadap topik tersebut, tanpa melihat bidang ini masih didominasi laki-laki," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (20/4/2022).

Meskipun dalam perjalanannya, dia pernah merasa ragu dengan kemampuannya sebagai perempuan untuk bersaing dengan engineers lain yang masih didominasi laki-laki.

Namun selama dia mempelajari bidang ini, dia tidak menemukan kendala yang berhubungan dengan dirinya sebagai perempuan. Begitupun saat dia bergabung dengan Traveloka.

"Saat saya bergabung dengan Traveloka, saya merupakan machine learning engineer perempuan satu-satunya di tim. Awalnya, tentunya hal ini membuat saya sempat ciut," ucapnya.

Dia melanjutkan, kekhawatiran tersebut tidak berlangsung lama karena ternyata tim kerjanya sangat mendukung dia untuk mengembangkan kemampuannya di bidang teknologi tanpa mempermasalahkan statusnya sebagai perempuan.

Menurutnya, Traveloka memiliki budaya kerja yang inklusif, sehingga mendorong terciptanya kesempatan berkarir yang sama tanpa melihat perbedaan gender.

Traveloka juga memiliki program pengembangan kemampuan (skills) dalam bentuk training di bawah Traveloka Academy.

"Dukungan ini lah yang memungkinkan saya untuk dapat berkontribusi bukan hanya ke divisi saya saja, tapi juga mendukung perusahaan dalam menghadirkan aplikasi yang lebih interaktif kepada para konsumen," tuturnya.

Oleh karenanya, dia yakin bidang teknologi ini dapat dikuasai siapapun terutama perempuan. Sebab, bidang teknologi ini sangat luas dan banyak kemampuan yang bisa didalami, salah satunya machine learning.

"Justru kendalanya sering kali ada pada diri kita sendiri yang sudah takut duluan untuk eksplor bidang teknologi karena stigma yang ada, di mana bidang ini masih dianggap sebagai bidangnya laki-laki. Padahal kita perempuan, sangat bisa terjun dan berkecimpung di dunia teknologi. Semua skills yang ada di bidang teknologi ini bisa kita pelajari dan pahami tanpa melihat adanya perbedaan gender," tegasnya.

Semangat untuk membuktikan kesetaraan gender di bidang pekerjaan teknologi menjadikan Devina sebagai salah satu contoh Kartini modern di era digital ini.

Dari pengalaman Devina, kita mengetahui bahwa keterlibatan perempuan di dunia teknologi nyatanya mampu meningkatkan perspektif yang lebih beragam sehingga dapat mendorong terciptanya lebih banyak inovasi.

https://money.kompas.com/read/2022/04/21/083200026/perempuan-ini-buktikan-bidang-teknologi-tidak-hanya-bisa-dikuasai-laki-laki

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke