Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Investasi pada Produk Bebas Asap, Philip Morris Gelontorkan Dana hingga 9 Miliar Dollar AS

President South & Southeast Asia Region Philip Morris International, Stacey Kennedy mengatakan, dana itu digunakan untuk riset dan penelitian produk, studi klinis, hingga pengembangan di banyak negara.

"Kami telah menginvestasikan 9 miliar dollar AS (untuk pengembangan produk tersebut). Kami memiliki 930 ilmuwan yang berfokus pada penelitian dan teknologi, pengembangan, dan studi klinis yang menunjukkan bahwa produk tembakau yang dipanaskan adalah alternatif yang jauh lebih baik daripada rokok yang dibakar," kata Stacey saat ditemui di gedung PT HM Sampoerna Tbk., Jakarta, Kamis (21/4/2022).

Stacey menjelaskan, produk bebas asap ini tetap menggunakan tembakau seperti rokok pada umumnya. Hal ini bertujuan agar produk bisa diterima oleh masyarakat, terutama perokok dewasa. Bedanya, produk bebas asap ini tidak dibakar, melainkan dipanaskan.

Berdasarkan hasil studi, eliminasi pembakaran pada produk ini menyebabkan senyawa berbahaya dan berpotensi berbahaya dapat berkurang hingga 95 persen dibandingkan dengan rokok.

"Alasan kami mengenal produk ini lebih baik adalah karena kami tahu bahaya rokok disebabkan oleh pembakaran. Pembakaran aktif inilah yang menyebabkan begitu banyak bahan kimia berbahaya berada di dalam asap. Itulah yang membuat (produk tembakau bebas asap) menjadi produk yang lebih baik," ucap Stacey.

Stacey bilang, pengembangan produk bebas asap ini membuka jalan bagi perusahaan untuk memasarkan produknya, IQOS. IQOS sendiri adalah perangkat (device) untuk memanaskan produk bebas asap.

Nantinya produk bebas asap yang dibentuk menyerupai rokok (bahan habis pakai/heets) akan dipanaskan terlebih dahulu ke dalam IQOS. Saat ini, harga IQOS dibanderol Rp 1,3 juta, sementara batang tembakau yang dipasarkan dengan merek HEETS dibandrol Rp 33.000.

Saat ini, kata Stacey, IQOS telah dipasarkan di 71 negara di dunia pada akhir tahun 2021. PMI menargetkan produk tersebut tersedia di 100 negara pada tahun 2025.

"Kami juga ingin dapat mengekspor, utamanya (dari Indonesia) ke Asia Tenggara, tetapi juga berpotensi untuk lebih dari itu. Dan penting untuk dicatat bahwa saat ini IQOS berada di lebih dari 30 negara berkembang (LMIC). Jadi, ini tentang produk yang lebih baik untuk semua orang," ucap Stacey.

https://money.kompas.com/read/2022/04/22/161000826/investasi-pada-produk-bebas-asap-philip-morris-gelontorkan-dana-hingga-9

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+