Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Elon Musk Beli Twitter Rp 634 T dan Janji Surga Kebebasan Bersuara

ELON Musk yang pada 2022 dinobatkan Forbes sebagai orang terkaya sedunia, mencapai kesepakatan pembelian Twitter, Senin (25/4/2022) waktu San Fransisco, Amerika Serikat.

Musk membeli Twitter di harga 44 miliar dollar AS, setara lebih dari Rp 634 triliun menggunakan kurs hari ini.

Semula, Musk berencana membeli 9,2 persen saham Twitter. Namun, belakangan dia menawarkan pembelian keseluruhan Twitter.

Padahal, dengan 9,2 persen saham saja, Musk sudah menjadi pemilik terbesar saham Twitter, melampaui co-founder dan mantan CEO Twitter, Jack Dorsey. 

Musk menjanjikan platform media sosial berpengikut lebih dari 200 juta orang ini memenuhi potensinya sebagai wadah kebebasan berbicara. Pelonggaran aturan menjadi bagian dari rencananya ini.

Janji Musk dalam pernyataan bersama Twitter, fitur-fitur baru akan hadir dan menjadikan Twitter lebih baik. Ini termasuk menyingkirkan akun spam otomatis dan menghadirkan algoritma terbuka, demi menggaet kepercayaan publik. 

"Kebebasan berbicara adalah landasan bagi demokrasi yang berfungsi, dan Twitter adalah alun-alun kota digital, tempat hal-hal penting bagi masa depan kemanusiaan diperdebatkan," ujar dia, Senin, sebagaimana dilansir Assosiated Press (AP).

Dua pekan lalu, untuk kali pertama Musk mengungkapkan minat membeli 9 persen saham Twitter. Saat itu, dia menyebut telah mengalokasikan 46,5 miliar dollar AS untuk proposal penawaran itu. 

Twitter menyatakan pembelian Musk telah disetujui dengan suara bulat oleh dewan direksi. Diperkirakan, penyelesaian transaksi rampung pada pengujung 2022.

Begitu kabar ini bergaung, saham Twitter melonjak dan ditutup naik lebih dari 5 persen pada Senin, menjadi 51,7 dollar AS per lembar. Sebelumnya, Musk pada Kamis (14/4/2022) menyatakan akan membeli saham Twitter seharga 54,2 dollar AS per lembar.

Meski demikian, lonjakan harga saham Twitter ini belum menyentuh level tertingginya senilai 77 dollar AS yang pernah tercatat pada Februari 2021.

Janji surga kebebasan bersuara dan Donald Trump

Dalam rencana pembelian Twitter, Musk menggaungkan diri sebagai penganut kebebasan berbicara absolut. Namun, dia sebelumnya kadung dikenal dengan aksi blokir (block) atau setidaknya merendahkan pengguna lain di Twitter yang punya pendapat berbeda dengannya.

Selama beberapa pekan terakhir, Musk telah menyuarakan pula sejumlah wacana perubahan bagi Twitter. Itu mencakup pelonggaran aturan—termasuk membuka blokir akun Donald Trump—, menyapu akun palsu dan otomatis, serta mengubah model bisnis berbasis iklan berbayar yang selama ini digunakan.

Musk berkeyakinan bahwa pendapatan Twitter akan naik bila model bisnisnya beralih ke sistem langganan berbayar. Dengan model bisnis ini, kata dia, pelanggan yang membayar akan mendapatkan pengalaman lebih baik, termasuk kemungkinan mendapat versi Twitter tanpa cuitan iklan.

Gagasan Musk soal kebebasan berbicara pada awal bulan ini telah pula muncul di forum diskusi TED. Saat ditanya soal sejauh mana kebebasan berbicara yang dia maksud, Musk menjawab bahwa Twitter dan forum apa pun tetap terikat oleh hukum negara di lokasi dia beroperasi. 

Meski demikian, Musk menyatakan sangat enggan bila harus menghapus sesuatu dan memblokir permanen pengguna yang dinilai melanggar aturan penggunaan. 

Musk mengakui operasionalisasi wacananya tidak akan sempurna. Namun, dia berkeyakinan bahwa setiap kita sebenarnya ingin punya persepsi dan realita tentang berbicara yang sebebas mungkin. 

Terbukti, wacana Musk sudah langsung mendapat penentangan, salah satunya dari National Association for the Advancement of Colored People (NAACP). Organisasi ini menentang wacana Musk membawa kembali Donald Trump ke jagat Twitter.

Profesor komunikasi dari Cornell University, Brooke Erin Duffy, berpendapat Twitter akan melanggar komitmennya sendiri bila wacana deregulasi yang diusung Musk ini benar-benar diwujudkan. Twitter, kata dia, selama ini menjanjikan diri menjadi platform yang seaman mungkin bagi setiap penggunanya.

"Pengguna dari komunitas marjinal sangat rentan dengan ujaran kebencian dan pelecehan yang sering kali bersirkulasi di ruang online yang tak diregulasi," kata Duffy, seperti dikutip AP, Senin.

Dari sisi bisnis, rencana Musk untuk melonggarkan aturan moderasi konten di Twitter ini pun dinilai bakal menjauhkan uang pengiklan. 

"Brand akan sadar seberapa dekat mereka dengan konten berisiko atau disinformasi. Ini bisa mendorong mereka mengalihkan uangnya ke kanal lain yang memberikan langkah perlindungan lebih baik," kata Direktur Forrester Research, Mike Proulx, seperti dikutip AP.

Bahkan sejumlah pengguna Twitter kedapatan sudah pula bereaksi dengan wacana Musk ini dengan mengancam akan cabut dari Twitter bila rencana tersebut benar-benar dijalankan.

Musk merespons reaksi itu dengan janji bahwa kritik terburuk untuk dirinya sekalipun tetap akan ada di Twitter. "Karena itu adalah arti kebebasan berbicara," kata dia.

Sebagai yang paling seru jadi sorotan, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersumpah tak akan kembali menggunakan Twitter sekalipun akunnya dipulihkan setelah Musk membeli platform ini. 

"Saya tidak akan kembali ke Twitter. Saya akan tetap bersama Truth (Social)," kata dia sebagaimana dikutip AFP dari FoxNews.com.

Meski demikian, Trump menyebut Musk sebagai orang baik yang dia yakini akan membawa perbaikan bagi Twitter. 

Trump mengklaim media sosial besutannya, Truth Social, lebih baik dibanding Twitter dan telah merengkuh jutaan orang untuk menggunakannya. 

"Twitter punya akun bot dan palsu," ujar Trump. 

Janji Musk untuk menghadirkan Twitter sebagai wadah kebebasan bersuara diperkirakan bakal menjegal langkah Truth Social yang dibangun Trump selepas ditendang dari jagat Twitter pada Januari 2021. Platform Trump dijanjikan dibuat bagi kalangan konservatif.

Seturut kesepakatan Musk dan Twitter, saham Truth Social terpantau anjlok hingga 16,2 persen, yang dalam akumulasi telah terjungkal 46 persen sejak Musk mengumumkan rencana pembelian Twitter.

Tak bebas polemik

Pembelian Twitter oleh Musk oleh sejumlah pengkritik dikhawatirkan hanya merupakan bagian dari upaya pemilik Tesla itu untuk menyuarakan kepentingan serta menyerang kritik dan opini dalam aneka persoalan terkait Musk. Di Twitter, Musk punya 83 juta pengikut.

Sebagai catatan, otoritas bursa Amerika Serikat (SEC) saat ini masih menyelidiki cuitan Musk pada Agustus 2018 yang menyatakan bahwa dia telah mengamankan dana untuk privatisasi Tesla dengan harga saham 420 dollar AS per lembar. Kasus ini tengah bergulir di pengadilan federal.

Musk juga masih harus berhadapan dengan SEC terkait kegagalan mengungkap kepemilikan saham di Twitter hingga posisi 5 persen, sebelum penawaran pembelian 9 persen saham Twitter pada awal April 2022, yang akhirnya malah berujung ke pembelian Twitter secara keseluruhan kali ini.

Walaupun, profesor bisnis dari St John's University, Anthony Sabino, menyatakan bahwa SEC tidak punya sangkut paut dengan pembelian perusahaan yang karenanya tak bisa menghalangi langkah Musk membeli Twitter.

Twitter yang saat ini memiliki pengguna jauh tertinggal dibanding Facebook dan TikTok pun sudah membuat langkah jaga-jaga untuk mencegah kegagalan pengambilalihan oleh Musk. Sebutan di ranah ini adalah pil pahit, sekalipun ada risiko harga pengambilalihan akan meroket.

Namun, dewan direksi Twitter akhirnya memilih bernegosiasi lagi dengan Musk setelah ada perbaikan proposal penawaran yang memastikan uang pembelian memang sudah teralokasi.

Sumber pendanaan Musk untuk menjadi pemilik saham terbesar Twitter disebut antara lain adalah Morgan Stanley dan sejumlah bank yang beberapa di antaranya juga mengamankan kepemilikan saham Musk di Tesla.

Visioner teknologi yang jadi raja media sosial

Lahir di Pretoria, Afrika Selatan, pada 28 Juni 1971, Musk meninggalkan tanah kelahirannya di akhir usia remaja untuk kuliah di Queen's University di Ontario, Kanada. Dia lalu mentransfer kuliahnya ke University of Pennsylania di Amerika Serikat, setelah dua tahun kuliah di Kanada.

Di Pennsylvania, Musk mengambil jurusan fisika dan bisnis. Namun, Musk membatalkan rencananya melanjutkan pendidikan di Standford University. Alih-alih, Musk mulai meniti jalan yang menjadikannya sebagai sosok hari ini. 

Musk pada 2022 menggusur pemilik Amazon, Jeff Bezos, dari kursi orang terkaya sedunia. Meski telah menjual sebagian sahamnya di Tesla dan harus membayar pajak dari penjualan tersebut, kekayaan Musk menurut Forbes masih bertambah 68 miliar dollar AS dibanding setahun lalu saat dinobatkan menjadi orang terkaya sedunia.

Pada 11 Maret 2022, Forbes memperkirakan valuasi kekayaan Musk mencapai 219 miliar dollar AS. Saat kesepatakan pembelian Twitter ini dicapai, kekayaan Musk sudah melambung lagi menjadi 268,2 miliar dollar AS pada Senin, yang itu pun sudah tercatat susut 1,5 miliar dollar AS dibanding data sebelumnya. Namun, sebagian besar kalkulasi kekayaan Musk ini terikat ke saham Tesla dan SpaceX. 

Kekayaan awal Musk didapat dari penjualan Zip2, direktori bisnis dan pemetaan online, senilai 307 juta dollar AS ke pabrikan komputer Compaq pada 1999. Uang ini sebagian dia gunakan untuk membangun PayPal, layanan pembayaran berbasis internet. PayPal kemudian dia jual ke eBay senilai 1,5 miliar dollar AS pada 2002.

Berbarengan dengan penjualan PayPal ke eBay, Musk mendirikan SpaceX. Perusahaan eksplorasi antariksa ini dia bangun setelah mendapati Badan Antarika Amerika Serikat (NASA) punya keterbatasan untuk mampu melayani perjalanan antariksa. Perusahaan ini lalu mengembangkan roket hemat biaya yang tak sekali pakai.

Pada 2004, Musk dibujuk masuk ke Tesla, perusahaan yang berusaha membuat mobil listrik. Dia belakangan menjadi CEO Tesla. Dalam era inilah Tesla melejit menjadi pabrikan paling berharga di dunia sekaligus penjual terbesar mobil listrik.

Dunia serasa memang milik Elon Musk dengan segala kisahnya itu. Orang lain, termasuk kita, menumpang saja.

Wacana kebebasan berbicara yang ditawarkan Musk semata janji surga yang malah berisiko menjadikan Twitter sebagai area saling hujat tak berkesudahan, ada bakwan di balik pembelian, atau satu lagi penampakan visioner Musk yang kali ini didedikasikan bagi ranah dunia maya, waktu saja yang bisa membuktikannya. 

Sumber: AP, AFP, Forbes, Wall Street Journal, TED.com

Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI

https://money.kompas.com/read/2022/04/26/065454826/elon-musk-beli-twitter-rp-634-t-dan-janji-surga-kebebasan-bersuara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke