Sempat dibuka merah, pukul 09.12 WIB berdasarkan data RTI, IHSG berada pada level 7.234,91 atau naik 18,9 poin (0,26 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.215,97.
Sebanyak 247 saham melaju di zona hijau dan 168 saham di zona merah. Sedangkan 170 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 23,1 triliun dengan volume 9,8 juta miliar saham.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, hari ini aksi ambil untung (profit taking) masih akan berlanjut. Namun, IHSG masih mampu bertahan di atas 7.200, sehingga mendorong peluang IHSG kembali menguji support 7.162.
“Aksi profit taking berlanjut lagi, IHSG masih mampu bertahan di atas 7.200, namun dari perdagangan kemarin sudah nampak tekanan jual yang besar dimana IHSG sebelumnya sempat menurun hingga -1 persen, kondisi ini membuka peluang IHSG kembali menguji support 7.162,” kata William dalam rekomendasinya.
Bursa Asia mixed dengan penurunan Shanghai Komposit 0,8 persen, dan Strait Times 0,3 persen. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong naik 0,53 persen, dan Nikkei 0,3 persen.
Wall Street pada penutupan perdagangan pagi ini hijau dengan kenaikan S&P 500 sebesar 0,5 persen, Nasdaq Komposit 1,2 persen, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,7 persen.
Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.05 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.440 per dollar AS, atau naik 13 poin (0,09 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.445 per dollar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah ditopang oleh penguatan Wall Street pagi ini, dan penguatan sebagaian bursa saham Asia. Tapi, di sisi lain pasar masih mewaspadai sentimen kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif.
“Nilai tukar rupiah berpeluang rebound hari ini terhadap dollar AS. Sementara itu, kenaikan suku bunga AS juga akan mendorong pasar beralih ke dollar AS karena tingkat imbal hasil AS menjadi lebih menarik,” kata Ariston kepada Kompas.com.
Pasar juga mewaspadai kebijakan lockdown, dan kenaikan kasus Covid-19 di China. Hal ini diperkirakan dapat mengganggu suplai dan permintaan, sehingga bisa melambatkan pertumbuhan ekonomi global.
Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.400 per dollar AS sampai dengan Rp 14.460 per dollar AS.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
https://money.kompas.com/read/2022/04/26/093837626/ihsg-pagi-fluktuatif-rupiah-menguat