Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

90 Persen Pembelian Tiket Via Online, KAI Akan Tutup Loket di Stasiun?

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat hampir 90 persen pembelian tiket kereta api dilakukan secara daring.

Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, hal ini membuat loket-loket fisik di stasiun sepi peminat sehingga PT KAI berencana untuk menutupnya.

"Jadi loket-loket di stasiun ini sebenernya loket-loket yang penggunanya sangat sedikit. Bahkan ke depan kita mau tutup," ujarnya saat konferensi pers BRImo, Selasa (26/4/2022).

Namun, pemerintah mengharuskan loket-loket tersebut tetap ada di stasiun-stasiun karena masih ada masyarakat yang membutuhkan loket fisik.

"Tapi pemerintah kan tetap harus ada, supaya masyarakat yang tidak punya akses tetap bisa mendapatkan pelayanan yang baik," kata dia.

Kendati demikian, karena tren pembelian tiket lebih banyak secara elektronik, PT KAI berupaya untuk beradaptasi agar tetap bisa bertahan di dunia serba digital seperti saat ini.

Salah satunya dengan membuat aplikasi KAI Access yang saat ini sudah memiliki 5 juta pengguna aktif. PT KAI juga berkolaborasi dengan aplikasi dan sistem pembayaran lainnya agar memudahkan penumpang memesan tiket kereta api secara online.

"Bagaimana dengan perubahan generasi kita terus beradaptasi. Salah satu caranya adalah membangun ekosistem. Nah ekosistem itu hanya akan terbangun dengan kolaborasi," ucapnya.

Sebagai informasi, saat ini pesan tiket kereta api bisa melalui berbagai platform, seperti aplikasi KAI Access, web kai.id, loket stasiun, Traveloka, Tokopedia, serta seluruh channel resmi penjualan tiket kereta api lainnya.

Pemesanan tiket secara online ini lebih dipilih masyarakat karena tidak perlu mendatangi stasiun terdekat. Pemesanan hanya menggunakan telepon gengam yang terkoneksi dengan internet.

https://money.kompas.com/read/2022/04/26/173700326/90-persen-pembelian-tiket-via-online-kai-akan-tutup-loket-di-stasiun-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke