Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

KPPU Buka Peluang Usut Dugaan Pengaturan Harga TBS Kelapa Sawit yang Anjlok

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) membuka peluang untuk mengusut dugaan pengaturan harga pembelian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang akhir-akhir ini anjlok.

Wakil Ketua KPPU Guntur Syahputra Saragih mengatakan, jika memang ditemukan adanya indikasi pengaturan harga pembelian TBS kelapa sawit oleh para pelaku usaha, KPPU maka dapat melakukan penelusuran.

"Bisa masuk juga, jika memang pelaku usaha ada berkartel untuk membeli TBS. Di pasar persaingan ada monopsoni, dan pelaku usaha dilarang untuk melakukan hal pembelian. Jadi jika memang dilakukan bersama-sama antara sesama pesaing untuk melakukan pengaturan harga, tentu (KPPU) bisa masuk," ujarnya ditemui di Kantor KPPU, Jakarta, Selasa (26/4/2022).

Menurut Guntur, KPPU bisa mengambil inisiatif untuk melakukan penyelidikan tanpa perlu adanya laporan dari masyarakat. Oleh sebab itu, pihaknya akan terus melihat perkembangan dari persoalan harga TBS kelapa sawit, sehingga jika ada indikasi permainan harga, KPPU bisa langsung melakukan penyelidikan.

"Kami lihat perkembangannya yah. Kami belum terbitkan penugasan untuk itu, namun semua hal itu bisa saja terjadi," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat ME Manurung mengatakan, kondisi petani kelapa sawit pasca-pelarangan ekspor bahan baku minyak goreng, nasib petani sawit merugi.

Menurutnya, pasca-kebijakan larangan ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng kementerian terkait seharusnya sudah mengantisipasi dampaknya pada harga TBS. Kini harga TBS kelapa sawit pun menjadi anjlok hingga 60 persen di saat para petani akan menyambut Lebaran.

"Sangat disayangkan sekali 'tidak satupun kementerian terkait yang meluruskan pasca Pidato Presiden Jokowi' inilah roh permasalahannya. Sehingga terjadilah seperti saat ini, harga TBS kami jatuh ambruk sampai 60 persen, dipermainkan," kata Gulat kepada Kompas.com, Selasa (26/4/2022).

https://money.kompas.com/read/2022/04/26/210000326/kppu-buka-peluang-usut-dugaan-pengaturan-harga-tbs-kelapa-sawit-yang-anjlok

Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke