Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Anggoro Eko Cahyo mengatakan, meski jumlah klaim pada tahun 2021 meningkat 17 persen, tetapi DJS tetap tumbuh karena ditopang oleh dana investasi aset DJS yang naik 14 persen. Selain itu, hasil investasi turut membukukan kenaikan 10 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Jika ditambah dengan aset badan dari BPJamsostek sebesar Rp 16,15 triliun, maka sampai dengan akhir tahun 2021 secara total BPJamsostek mengelola aset sebesar Rp 567,93 triliun," ujar dia dalam Public Expose BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek), Kamis (28/4/2022).
Ia menambahkan, dari sisi klaim BPJS Ketenagakerjaan telah membayarkan klaim atau jaminan sebesar Rp 42,78 triliun kepada 3 juta peserta.
Berdasarkan catatannya, besaran pembayaran klaim tersebut meningkat dari tahun lalu karena imbas dari pandemi yang menyebabkan melonjaknya angka kematian dan PHK.
Selain itu, dengan terbitnya Permenaker Nomor 5 Tahun 2021, BP Jamsostek juga mulai membayarkan manfaat beasiswa pendidikan sebesar maksimal Rp 174 juta bagi 2 orang anak dari peserta yang meninggal dunia, atau mengalami cacat total tetap karena kecelakaan kerja.
Sementara itu, dari cakupan kepesertaan, hingga akhir tahun 2021 tercatat BP Jamsostek memiliki 50,92 juta pekerja yang terdaftar.
Anggoro memerinci, sebanyak 30,66 juta di antaranya merupakan peserta aktif dengan kontribusi iuran mencapai Rp 80,15 Triliun.
"Dengan demikian dapat dikatakan, semua pembayaran klaim sepanjang tahun 2021 mampu dibayarkan hanya dengan iuran yang diterima," imbuh dia.
Anggoro yakin pencapaian tersebut dapat menjadi modal yang penting bagi BP Jamsostek guna mencapai universal coverage, terlebih dengan adanya dukungan langsung dari presiden melalui Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2021.
“Meski di tahun 2021 banyak tantangan yang dihadapi oleh BP Jamsostek, tetapi kami terus berupaya untuk memberikan kinerja yang terbaik sehingga tingkat Kesehatan Keuangan DJS masuk dalam kategori sangat sehat dan aman,” tandas Anggoro.
Ke depan, Anggoro mengatakan, BP Jamsostek akan fokus menjalankan beragam inistiatif strategis di tahun 2022. Salah satunya adalah implementasi program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang saat ini manfaatnya sudah bisa dirasakan oleh para pekerja.
Selain itu, pihaknya juga akan mengimplementasikan layanan syariah BPJS Ketenagakerjaan di seluruh wilayah Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah memberikan dukungannya selama tahun 2021. Kami berharap sinergi yang baik ini dapat terus kita lanjutkan sehingga kesejahteraan seluruh pekerja Indonesia dapat segera terwujud,” tutup Anggoro.
https://money.kompas.com/read/2022/04/28/194500926/dana-jaminan-sosial-bp-jamsostek-tumbuh-meski-klaim-meningkat-