Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi, BP Jamsostek Pramudya Iriawan Buntoro mengatakan, layanan digital menjadi sesuatu yang ingin BP Jamsostek kedepankan.
"Karena berdasarkan data itu, terlihat pengguna fasilitas online sudah meningkat. Kedua dari sisi kecepatan juga lebih efektif, jelas dia dalam konferensi pers, Kamis (28/4/2022).
Untuk mengantisipasi melonjaknya pengguna nantinya, ia mengatakan pihaknya sudah melakukan banyak persiapakn sejak tahun 2021. Salah satunya dengan menambah kapasitas pelayanan digitalnya.
Selanjutnya, ingin memastikan agar pengguna terjamin dari segi keamanan. Menurut dia, saat BP Jamsostek meluncurkan layanan digital, pelayanan terhadap sekuriti ini menjadi perhatian utama.
"Dari aspek infrastruktur kami juga memastikan, aplikasi yang kami bangun ini juga aplikasi yang sudah lebih bersih dari konteks bugs. Kami terus kembangkan untuk meneruskan stabilisasi," ucap dia.
Ke depan, ia bilang layanan di dalam aplikasi JMO akan terus bertambah. Misalnya nanti, akan ada layanan untuk Jaminan Kehilangan Pekerjaan, Manfaat Beasiswa, dan Jaminan Pensiun. Ia bilang, semakin lama aplikasi ini akan terus bertambah manfaatnya.
Dengan demikian dari sisi pengguna, ia juga memprediksi akan terus mengalami pertumbuhan. Oleh sebab itu, ia berusaha terus mempersiapkan kanal digital ini.
Selain itu, sebagai aplikasi yang menyimpan banyak data pekerja, ia berharap nantinya data tersebut dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan pekerja itu sendiri. Sehingga aplikasi ini semakin memiliki nilai bagi penggunanya.
Sebagai informasi, aplikasi JMO telah melayani 482.926 pengajuan klaim berhasil dibayarkan. Sedangkan nominal klaim yang dibayarkan lewat JMO telah mencapai Rp 1,79 triliun dengan success rate klaim JHT mencapai 98,41 persen.
Sampai tahun 2021, sebanyak 76,45 persen peserta melakukan klaim menggunakan layanan online. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang baru menyentuk 34,82 persen untuk klaim menggunakan kanal online.
Direktur Utama BP Jamsostek Anggoro Eko Cahyo. mengatakan, simplifikasi prosedur dan persyaratan klaim yang dilakukan BP Jamsostek mampu memangkas masa tunggu klaim JHT, dari yang awalnya rata-rata 8 hari menjadi rata-rata 1,05 hari.
"Kanal online lebih banyak dipilih oleh para peserta, terbukti dari melonjaknya angka penggunaan JMO dan Lapak Asik dari 36 persen menjadi 76 persen," tandas dia.
https://money.kompas.com/read/2022/04/29/101500426/bpjs-ketenagakerjaan-targetkan-7-juta-pengguna-aktif-di-aplikasi-jmo-pada