Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

THR & Konsumtif

TUNJANGAN Hari Raya Idul Fitri sudah dalam genggaman, pusat-pusat perbelanjaan juga sudah siap menyambut masyarakat yang hendak membeli kebutuhan Lebaran.

Siap memanjakan pengunjung dengan menawarkan banyak diskon, promosi, dll.

Tidak heran kalau pusat perbelanjaan menjadi sangat ramai, THR sudah di tangan, banyak diskon, tunggu apalagi.

Tidak ada yang salah dengan tradisi berbelanja masyarakat menjelang Lebaran. Mempersiapkan dan menyambut Lebaran bersama keluarga adalah hal yang sangat membahagiakan bukan?

Meskipun demikian, masyarakat harus hati-hati jangan sampai terjebak menjadi konsumtif.

Perilaku konsumtif adalah perilaku berbelanja secara berlebihan di luar batas kebutuhan, membeli tanpa mempedulikan kegunaan, hanya berdasarkan keinginan untuk membeli yang lebih baru, lebih banyak, dan lebih bagus.

Dapat juga diartikan dengan tindakan memakai produk yang tidak tuntas, yaitu membeli suatu produk dengan kegunaan atau jenis yang sama, tanpa memikirkan dari sisi keuangannya.

Perilaku konsumtif juga merupakan suatu tindakan pemakaian produk secara berlebihan, yaitu membeli produk lain dengan jenis dan kegunaan yang sama. Padahal produk yang dimiliki sebelumnya masih ada, belum rusak, atau masih bisa digunakan.

Ciri utama perilaku konsumtif adalah membeli berlebihan bukan karena kebutuhan melainkan karena memuaskan keinginan.

Ada beragam alasan mengapa seseorang bisa menjadi konsumtif, seperti ingin menjadi trendsetter; ingin memiliki barang branded; ingin mengikuti perkembangan zaman; ingin mendapatkan perhatian dari orang lain, ingin memenuhi “kebutuhan” diri sendiri atau keluarga, dan sederet alasan lainnya.

Perilaku konsumtif juga makin kuat ketika didukung dengan uang yang dimiliki dan promosi gencar.

Klop sudah, THR di tangan, promosi penjualan gencar merayu. Kalau tidak hati-hati, masyarakat bisa menjadi konsumtif. Kalau sudah begini, masalah klasik, THR hanya numpang lewat, dll.

Perilaku konsumtif memiliki sejumlah dampak negatif seperti dapat membuat seseorang mengalami krisis finansial, gaya hidup hedonis, dan menimbukan permasalahan di masa yang akan datang (terkait finansial, sosial, dll).

Meskipun di satu sisi, tidak dapat dipungkiri bahwa perilaku konsumtif juga berdampak positif. Dampak positif dari pihak penjual atau produsen.

Jika seseorang konsumtif, maka penjual mendapat keuntungan, mendapat pemasukan lebih banyak, membantu menyeimbangkan stabilitas ekonomi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara, menumbuhkan daya saing perusahaan, dll.

Tidak ada yang salah ketika kita membelanjakan THR untuk menyambut Lebaran, namun tentunya kita harus bijaksana agar tidak terjebak dalam perilaku konsumtif.

THR yang didapat harus dikelola dan dialokasikan dengan baik (baca juga artikel: THR & Keuangan). Sehingga THR menjadi berkah berlipat bagi keuangan keluarga.

https://money.kompas.com/read/2022/04/29/110000126/thr-konsumtif-

Terkini Lainnya

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke